Freya terlihat sangat menyedihkan, kedua bahunya bergetar hebat dan bibirnya menjadi pucat seperti kertas, kedua mata indahnya memerah dan siap menjatuhkan tetesan air mata.
tangannya yang putih pucat itu terlihat rapuh dan berusaha menopang tubuhnya untuk bangkit berdiri dan meraih tangan Iris kembali.
Iris mengangkat tangannya menghindari Freya, hatinya terasa sangat sakit melihat sosok Freya yang menyedihkan seperti ini.
Sang Penyihir menggelengkan kepalanya, dalam hatinya ia berusaha melafalkan kata bahwa orang yang ada di depannya adalah mayat.
Sosok di depannya ini hanya satu dari ratusan mayat hidup yang dibangkitkan oleh Roel demi kepentingan dirinya sendiri.
Iris tidak tahu apa tujuan Roel pada dirinya sampai-sampai membuat sosok kakaknya bangkit kembali, tapi yang jelas Iris tidak akan membiarkan sosok mayat ini terus berkeliaran bebas dan memakai wajah Freya.
Sang Penyihir menautkan kedua alisnya menatap tajam Freya.