Di lantai penginapan tingkat ketiga, dua sosok yang berbeda berjalan berdampingan, di depan mereka ada seorang mayat hidup wanita dengan rambut putih memegang lentera untuk menerangi jalan, wajahnya setengah rusak dan bibirnya yang sobek itu terlihat sama sekali tidak menyenangkan untuk dilihat.
Lorong yang mereka lewati cukup panjang dan gelap, tidak jarang ada debu yang menumpuk dan menimbulkan bau apek yang sangat kuat.
Seorang laki-laki bertubuh ramping dan mengenakan setelan pelayan yang mewah bersedekap di belakang mayat hidup berambut putih itu, sedangkan di sebelahnya ada seorang wanita tua yang berjalan menggunakan sebuah tongkat kayu.
Mereka adalah Wyern sang Pelayan Iblis dan Roel sang Penyihir.
Sang Pelayan Iblis itu memejamkan matanya sejenak dan ia tersenyum miring.
"Nah … ah … sepertinya kerjasama antara kita berdua sukses."
Wyern menepuk tangannya dengan pelan, ia menyeringai lebar pada wanita tua di sebelahnya yang bertubuh bungkuk.
