Alita akhirnya ingat.
Pagi itu Ivy juga menyuruhnya untuk tidak keluar dari kamar karena Pangeran Andreas sedang marah besar di halaman kastilnya. Kakak tirinya itu rupanya kalah dalam pacuan kuda bersama Pangeran Thomas.
Tidak ada satu pun yang luput dari kemarahan Andreas, para pelayan dan prajurit yang setia mengiringinya pun harus merasakan panas di pipinya akibat tamparan sang Pangeran.
Ivy sudah bersama Alita sejak pagi, ia hanya mendengar desas-desus kemarahan itu dan mencoba memperingatkan sang gadis Vampir untuk tidak kemana-mana hari itu.
Alita meremahkan peringatan Ivy, ia berpikir Andreas tidak ada apa-apanya karena ia hanyalah seorang manusia dan dirinya adalah seorang Vampir yang jauh lebih kuat.
Tapi ia salah, Alita memaksa keluar dari kamar dan bertemu Andreas, mereka berdebat untuk pertama kalinya dan Ivy harus menjadi korban pelampiasan Andreas.