"Sudah Ibu bilang! Jangan lakukan hal itu lagi!" Wanita bergaun merah itu berkacak pinggang dengan mata yang melotot. "Ibu sudah bilang berkali-kali, apa tidak ada satu pun yang masuk ke telingamu?!"
Iris kecil beringsut dari duduknya, merengsek ingin mengubur dirinya di pelukan kakaknya.
"Tidak ada gunanya Ibu! Ini takdirnya, Iris akan menjadi seorang Penyihir Agung!"
"Tidak!" Wanita yang dipanggil Ibu itu berteriak, rumah kecil mereka seakan tengah diguncang dengan kemarahan tak kasat mata. "Adikmu harus menjadi anak yang normal sepertimu, dia tidak boleh menjadi Penyihir Agung!"
"Aku normal? Aku kira ibu sudah sama gilanya denganku! Kita membunuh banyak manusia hanya untuk menjadi Penyihir Agung! Sekarang Iris sudah menunjukkan tanda-tandanya, aku atau ibu seharusnya bisa bebas dari ini semua!"