Jenderal Ares bergerak, berbeda dengan para mayat hidup yang kaku dan lambat, gerakan cepat seperti orang hidup pada umumnya. Hal itu dikarenakan Iris telah memberikan darahnya sebagai pengikat perjanjian.
BANG!
Pedang yang dipegang Jenderal Ares berbunyi dengan nyaring menghantam tanah, dinding tak kasat mata telah hancur dan membuatnya bergerak leluasa.
BANG!
"Andrew!" teriak Skanez dengan suara parau, urat-urat di lehernya terlihat. Aku tidak peduli lagi, bunuh semua orang yang ada di Pulau Tera!"
Andrew menatap Skanez, sesaat sebelum berubah menjadi serigala bersama Philip menghadang Jenderal Ares, dinding biru kehilangan formasinya dan perlahan-lahan mulai memudar.
Ukuran tubuh Jenderal Ares lebih besar daripada Orc biasa, tubuhnya kekar dan berotot, sama sekali tidak terlihat seperti mayat hidup pada umumnya.
Dengan mudah sang Jenderal menghalau Andrew dan Philip yang menyerang menggunakan pedang dan perisai di tangannya.