"Sebagai salah satu Penyihir Agung kau harus menjunjung tinggi kepercayaan sang Ratu."
Miguel masih ingat kata para Tetua yang berdiri di atas kurungan yang mengurungnya sepanjang malam seperti binatang liar yang berbahaya bagi umat manusia hanya karena ia memiliki kemampuan yang lebih daripada penyihir lainnya, ia berbeda.
Dirinya yang sedikit lebih daripada orang lain, membuat ia diperlakukan seperti ini. Ia tidak tahu ia tinggal di mana, ia juga tidak tahu siapa Ratu yang memerintah kerajaan. Miguel sama sekali tidak tahu dunia luar, Tetua tidak pernah membuka pintu ruangan yang mengurungnya selama bertahun-tahun, tidak ada jendela atau pintu, ia hanya bisa mendongak dan melihat celah-celah kayu penutup yang dilapisi dengan rantai di atas.
Seperti apa Ratu sekarang? Mengapa ia harus dihormati?
Ada banyak pertanyaan di dalam benaknya saat itu, tapi ia bungkam dan hanya menundukkan kepalanya menatap tanah yang ada di bawah kakinya.