Kata - kata Kalila tepat mengenai relung hati Aluna. Aluna merasakan sesuatu yang berbeda pada Kalila yang Aluna tidak tau apa itu.
Hatinya seperti sudah sangat dekat dengan Kalila meski dia baru saja berkenalan dengan wanita yang berstatus sebagai istri dari sahabat suaminya.
"Mbak, Mbak mau makan apa? Nanti biar Lila yang membuatkan untuk Mbak Luna." tanya Kalila karena jam sudah menunjukkan waktu makan malam sebentar lagi.
"Kamu bisa memasak? Woah, beruntung sekali kamu ini Carlos? Mendapatkan seorang wanita yang tidak hanya cantik tapi juga pandai memasak." puji Aluna kepada Kalila.
Pujian - pujian yang di dengar Kalila ini bukan yang pertama kalinya tapi Aluna selalu bisa membuatnya tersipu malu.
"Kamu bisa memasak makanan apa, buatkan saja untukku nanti pasti aku makan." Sambung Aluna sambil melihat ke arah Kalila takjub.