Aluna menahan emosinya mendengar wanita di depannya ini terus mengoceh tidak jelas. Wanita yang mengatakan jika dirinya adalah teman Aluna saat duduk dibangku kuliah sudah membuat Aluna jengah.
"Bagaimana, kamu sudah mengingat namaku?" Aluna kembali menggeleng, salah dia juga yang tidak begitu memperdulikan teman-temannya saat kuliah jadi dia juga tidak pernah tau jika ada wanita jadi-jadian di kelasnya.
"Maaf, aku lupa—"
"Tidak masalah, aku akan mengingatkan kamu lagi. Namaku adalah Sherly, pastika kamu mengingatnya ya!" Aluna mengangguk dengan terpaksa, Sherly melihat isi di meja Aluna yang dipenuhi dengan piring-piring bekas membuat jiwa ke kepoannya memberontak.
"Kamu dengan banyak orang tadi?"
"Tidak sih, kami Cuma bertiga." Sherly mengerutkan keningnya, dia tidak percaya dengan apa yang dikatakan oleh Aluna meski dia tadi melihat ada dua pria yang pergi dari meja Aluna.