Kynan sedang menatap istrinya dengan tatapan penuh curiga, mulai dari kedatangannya Aluna hanya senyam-senyum sendiri tanpa sebab bahkan terlihat jelas jika Aluna mengabaikannya.
"Love, kamu sudah selesai?" Aluna mendongak dan kembali tersenyum.
"Sebentar lagi, tinggal merapikan apa yang diminta klien tadi setelah itu selesai." Aluna kembali berkutat dengan berkas yang ada di depannya masih dengan senyuman menghiasi wajahnya.
Kynan bersumpah jika ada pria yang melihat senyuman Aluna yang seperti itu dia akan langsung menghabisinya. Senyuman Aluna benar-benar menggodanya, bahkan Kynan ingin melahap bibir itu sekarang juga.
"Adakah hal yang membahagiakan sehingga kamu terus tersenyum seperti ini?" Aluna kembali mendongak saat mendengar pertanyaan Kynan, suaminya itu sudah berada di depannya dengan kedua tangan bertumpu di meja.
"Memangnya ada apa?" Aluna mengedipkan matanya membuat Kynan semakin gemas.
"Kamu dari tadi senyum-senyum tidak jelas membuat aku curiga."
