"Maaf Nyonya mengganggu acara makan anda, ada kiriman bunga untuk anda."
Lusi membawa buket bunga yang sangat cantik memasuki ruang makan dan memberikan buket bunga kepada Aluna.
"Untukku?" Aluna menunjuk dirinya sendiri, dia merasa aneh saat ada seseorang yang mengiriminya bunga.
"Dari siapa?" Kali ini Kynan yang bertanya, pria itu sebenarnya penasaran dengan siapa pengirim bunga itu.
"Aku tidak tau, sebentar ini ada ucapannya." Aluna membuka kertas ucapan yang terselip pada tangkai bunga. Aluna tersenyum membaca apa yang ditulis di sana membuat Kynan penasaran dengan isinya.
"Jika saatnya tiba, sedih akan menjadi tawa, perih akan menjadi cerita, kenangan akan menjadi guru, rindu akan menjadi temu, kau dan aku akan menjadi kita."ย Isi pesan di dalam buket bunga itu membuat Kynan marah dan membanting buket cantik yang baru saja di terima Aluna.
"Siapa dia?"