Kynan sudah duduk di kursi kebesarannya saat terdengar kericuhan di luar ruangannya. Kynan sudah menebak siapa yang ada di luar tanpa harus melihat siapa yang datang menemuinya.
Kynan menekan gagang telepon duduk dan menghubungi sekretaris yang ada di depan ruangannya.
"Biarkan wanita itu masuk! Beritahu Fino untuk membiarkan dia masuk!"
Selang beberapa menit si pembuat onar masuk ke dalam ruangan Kynan dengan raut manja.
"Sayang! Kenapa kamu tidak lagi menghubungi aku sih?"
"Memangnya ada apa? Aku sedang sibuk."
"Kamu tidak mau tau tentang si Albert?"
"Buat apa? Semuanya sudah aku dapatkan, dan terimakasih atas bantuan kamu." Vania melongo mendengar apa yang Kynan ucapkan.
"Bantuan? Bantuan apa?" Wajah Vania berubah menjadi pucat. Terlihat ketakutan dari raut wajahnya.
"Kenapa kamu gugup? Ada yang sudah kamu sembunyikan dariku?"
"Ti, tidak. Aku tidak menyembunyikan apapun dari kamu. Aku mencintaimu,"