Kynan langsung melajukan mobilnya dengan kecepatan tinggi saat Aluna sudah menutup pintu. Kynan membiarkan Aluna turun dan tidak melihat ke arahnya sama sekali. Rahangnya mengeras, tangannya mengepal erat stang kemudi.
"Aku salah ya?" Tanya Aluna pada dirinya sendiri sambil mengangkat bahunya.
Tanpa memperdulikan Kynan yang marah, dia langsung masuk ke dalam restoran tempatnya bekerja, Aluna hampir saja terlambat karena perdebatannya dengan Kynan di dalam mobil sangat menyita waktu.
Aluna memasuki ruangan yang dia gunakan untuk bekerja, ruangan itu sudah tertata rapi. Ada beberapa ornamen lucu yang membuat Aluna gemas, entah siapa yang menyiapkan semuanya tapi Aluna suka.
"Kamu menyukai ruangan baru ini?" Aluna menoleh ke arah sumber suara. Alex sudah berdiri di depan pintu sambil memasukkan kedua tangannya ke dalam saku celananya.
"Kamu yang menata semua ini?" Aluna menunjuk semua hiasan yang ada di dalam ruangannya.