Kynan membanting pintu kamar mandi dengan keras, merasa kesal dengan apa yang Aluna lakukan. Wanita yang kini mengandung buah hatinya itu mulai berubah. Aluna dulu tidak pernah berani memandang Kynan saat berbicara, tetapi saat ini dia berani membangkang.
Ditempat lain Aluna sedang tertawa bersama Kendra di dalam kamar sahabat yang juga adik iparnya itu. Kendra tertawa membayangkan bagaimana wajah kakaknya yang marah karena ulah Aluna. Bayangan wajah frustasi Kynan membuat Kendra semakin terpingkal-pingkal apalagi cerita yang dibawa Aluna menjadi bumbu yang sedap di dalam imajinasi Kendra.
"Kamu tahu, tadi rahang kak Kynan sudah mengeras saat aku bilang kalau sudah dijemput. Padahal kan aku kesini tadi naik taksi sendiri." Lagi-lagi Kendra tertawa, bahkan sampai air matanya jatuh membasahi pipinya.