Lu Beixiao menceritakan pada Ye Qiao bahwa dia hebat. Ye Qiao pun kagum , tapi juga khawatir. Gadis bodoh itu khawatir tidak bisa mengendalikan Lu Beixiao di masa mendatang!
Lu Beixiao tersenyum. Ia duduk di lantai bersandar pada meja kantor. Asbak kantor itu diletakkan di atas salah satu kakinya yang diluruskan. Sambil menyalakan korek api, ia meregangkan kakinya yang lain. Kedua kakinya masih memakai sepatu boots.
"Tidak usah takut. Kau cukup jadi anak baik dan melayaniku dengan nyaman, maka aku akan berada di sekitarmu!" Ucapnya dengan suara yang berat, senyumnya semakin tinggi.
Ye Qiao tentu saja tidak paham maksud Lu Beixiao.
"Kak Beixiao, bagaimana cara melayanimu?" Sembari bertanya, Ye Qiao melihat ke arah ruang tamu. Ia melirik dari kamar sebelah timur dan kamar sebelah barat. Ia malu kalau pembicaraan ini sampai terdengar orang tua angkatnya.
Lu Beixiao yang polos, pikirannya sekarang sudah tidak polos lagi. Meskipun memang belum pernah melakukan itu, tapi ia tahu dan mengerti akan hal itu, kan? Hanya mendengar dari Ye Cheng, ia juga jadi tahu beberapa trik!
"Tenang saja, nanti kakak ajari pelan-pelan."
Wow, Ajari?
"Oh, oke, kutunggu." Jawab Ye Qiao patuh.
Cukup untuk mengobrol hari ini, karena Lu Beixiao merasa semakin panas akibat membicarakan hal 'dewasa' ini. Ia melampiaskan gairahnya itu dengan menghisap asap terakhir tanpa ampun.
"Kapan kembali ke Kota J?" Tanyanya penuh perhatian.
"Masih beberapa hari nanti. Kakakku ada masalah di kampus. Dia berada di Kota N, jadi aku akan kesana mengunjunginya." Ujar Ye Qiao dengan serius. Kakaknya, Qiao Tian, adalah anak dari orang tua angkatnya. Dia lebih tua dua tahun dariku. Di Kota N, dia kuliah selama lima tahun.
Ya, kakaknya itu sudah lulus. Jika Ye Qiao mengingat cerita tentang kakaknya itu, dia bisa menjadikannya novel.
"Kau bisa menyelesaikan masalahnya? Kakek Ye sudah menyuruh orang untuk mengantarmu ke sana?" Tanya Lu Beixiao serius, tentu ia mengkhawatirkan keadaannya.
"Kak Xiao Dong dan seorang gadis yang biasanya berada di kantor komplek menemaniku,." Ye Qiao terus terang. Xiao Dong dan gadis itu disarankan Ye Qiao untuk menginap di hostel karena tidak nyaman jika menginap di rumahnya. Lagi pula, ia tidak mungkin terlibat sesuatu yang berbahaya di rumahnya sendiri, karena itu kampung halamannya.
"Xiao Dong masih berguna?!"
Ye Qiao diam. Apakah dia memandang rendah orang seperti itu? Xiao Dong juga pengawal Kakek Ye.
"Aku mau melihat kakakku dulu. Dia membuat masalah sehingga pejabat kampus menahan ijazahnya. Lalu aku juga akan bicara dengan kekasihnya yang membuka usaha dan menjadi biang keroknya. Kakakku membantu bisnisnya, sepertinya dia masih melukai orang! Aku ke sana ingin membawanya pulang dan bicara pada pihak kampus agar ijazahnya bisa diambil." Di kehidupan sebelumnya, kakak laki-laki Ye Qiao itu ditipu masuk ke bisnis MLM. Ia menderita banyak kerugian sebelum akhirnya kabur.
"Siapa nama kakakmu? Kuliah di mana? Angkatan berapa?" Lu Beixiao bersuara berat.
Ye Qiao mengerti, Lu Beixiao akan membantunya.
"Kak, fokus sajalah pada urusanmu sendiri. Aku bisa mengatasi urusan keluargaku, sungguh!" Ye Qiao tidak ingin mengganggunya. Ia tidak ingin Lu Beixiao mengalami kecelakaan seperti sebelumnya.
Ye Qiao pun tidak mendengar suara apapun. Ia paham, Lu Beixiao sedang marah.
"Namanya Qiao Tian, kuliah di Institut Pelayaran, angkatan 90, tahun ini baru saja lulus." Akhirnya Ye Qiao menjawab.