Ye Qiao yang telah berangkat naik pesawat ke kota L, akhirnya sampai juga. Ia pun melakukan perjalanan tambahan menggunakan kendaraan darat untuk sampai di desa tempat tinggal orang tua angkatnya.
Di luar desa ini ada sebuah jalan raya menuju kota yang dilalui kendaraan lalu lalang. Di dalam desa, ada sebuah jalan yang keadaannya kurang baik, bahkan belum dilapisi aspal. Jadi, jalan itu akan berlumpur setelah terkena hujan tiga sampai empat hari berturut-turut.
Bus tidak bisa masuk ke jalanan yang berlumpur itu. Setelah turun dari mobil, Ye Qiao langsung mendengar suara Hu Siniang yang sedang bergosip. Kebetulan sekali, perempuan itu sedang menggosipi keluarganya.
"Gadis itu gendut dan bodoh. bagaimana bisa ia jadi anak Keluarga Ye? Kalian tahu, kan? Dulu Ye Shengxun tampan sekali, sampai membuat oleng gadis-gadis di sini?" Ketika membicarakan Ye Shengxun, matanya berbinar-binar seperti saat bertemu dengan Ye Shengxun.
Akhirnya, bisa dibayangkan.
Bertahun-tahun, kemampuan Hu Siniang memutarbalikkan kebenaran ini tidak ada yang mampu menandinginya.
Selain itu, Hu Siniang sendiri juga memiliki badan yang gemuk sampai susah bernapas, tapi mengejek orang lain gendut! Gendut mengejek gendut!
Tapi, Hu Siniang memang tidak punya malu. Ia juga membicarakan fisik gadis yang lewat di depannya. Ia tidak pernah mengungkit putrinya yang bekerja serabutan di kota.
"Siniang, kalau Ye Qiao bukan anak kandung Keluarga Ye, sekarang dia ada di mana? Keluarga Qiao sia-sia membesarkannya?" Kata Nenek Tiao 'Er.
"Eh, Keluarga Ye itu dermawan! Tidak hanya bisa merawat banyak anak, di rumahnya pun ada banyak pembantu. Masih khawatir mereka tidak bisa memberi banyak makanan?!" Hu Siniang berkata seolah-olah melihat dengan mata kepalanya sendiri. Saat bicara, gigi kuning dan gigi peraknya terlihat.
Seketika itu ia melihat dua orang perempuan dan satu orang lelaki berjalan dari arah jalan raya. Salah seorang perempuan dari mereka memakai sepatu olahraga, celana jins dan kemeja putih di kulit putihnya, rambutnya diikat satu, sedangkan yang lain memakai baju pengawal. Sekali melihat, Hu Siniang merasa itu orang kota.
Matanya terus memandangi orang kota itu. Kemudian ia berjalan ke depan mereka untuk menyambut.
"Kalian kerabat siapa?" Tanya Hu Siniang.
"Hu Siniang, kau tidak mengenalku? Aku Qiao Ye!" Ye Qiao tersenyum sambil melihat Hu Siniang yang kaget.
Beberapa perempuan yang duduk-duduk di pohon juga kaget. Mereka langsung berdiri.
"Kau Qiao Ye dari keluarga Qiao itu?" Hu Siniang menekan nada bicaranya sambil menatap tidak percaya, bagaimana bisa gadis gendut itu sekarang jadi langsing, tinggi dan cantik? Apalagi dia baru saja membicarakan hal jelek tentangnya!
"Iya. Kau baru saja membicarakanku, ya?" Ye Qiao tersenyum dingin.
Ye Qiao kembali setelah bertahun-tahun pergi dan ia baru saja melihat Hu Siniang membicarakan hal buruk tentangnya. Ketika ia tidak di sini bertahun-tahun, bisa dibayangkan berapa banyak gosip tidak baik yang diterima orang tua angkatnya?
Terutama ibu angkatnya. Ibu angkatnya adalah orang yang baik, jujur, takut dan diprovokasi. Beberapa tahun ini, apakah beliau telah mendapatkan banyak sekali kesedihan?
"Eh, Qiao Ye, itu, aku baru saja... itu..." Hu Siniang canggung dan malu sendiri.
"Nyonya, ini Ye Qiao cucu Keluarga Ye. Kakek Ye kami sangat menyayanginya. Untuk memanfaatkan liburan musim panas, beliau menyuruh kami mengantar Nona Ye Qiao ke mari. Lain kali, jangan menyebarkan hal yang belum tentu kebenaranya. Kalau sampai Keluarga Ye tahu nyonya bergosip yang tidak benar tentang mereka, Anda akan tahu akibatnya." Gertak pengawal perempuan Ye Qiao pada Hu Siniang.
Mendengar itu, kaki Hu Siniang lemas.
Setelah itu, Ye Qiao dengan ramah menyapa Nenek Tiao Er, Nenek Chen San, dan Zhou Erniang. Kemudian ia melanjutkan perjalanan tanpa sabar. Di tengah jalan, ia bertemu dengan tetangga lamanya, Nenek Zhu Da. Ia sangat senang sampai menangis bertemu nenek berusia 70 tahun itu. Di kehidupan sebelumnya, ketika ia kembali ke sini, nenek itu sudah tiada...
Beberapa lama memperhatikan, akhirnya Nenek Zhu Da percaya bahwa gadis di depannya adalah Qiao Ye.
"Anak cantik, cepat pulang ke rumah, ayahmu ditabrak mobil. Sudah sepuluh hari kakinya masih bengkak!" Ujar Nenek Zhu Da sambil menggenggam erat tangan Ye Qiao.
Hati Ye Qiao terguncang. Bagaimana bisa waktu cedera ayahnya lebih awal terjadi dari perkiraannya dalam kehidupan sebelumnya?