Lu Beixiao menebak alasan Ye Qiao menangis adalah karena dicium olehnya. Ia pun jadi tahu bahwa Ye Qiao belum pernah dicium Shen Xichuan sebelumnya.
Alih-alih menjawab pertanyaan dengan langsung, saat ia bertanya pada Ye Qiao, Lu Beixiao merasa gadis ini cukup cerdas!
"Kalau kau? Aku gadis keberapa yang pernah kau cium?" Tanya Ye Qiao dengan enggan sambil melangkah mundur menjaga jarak.
"Yang pertama!" Jawaban itu membuat Ye Qiao tertawa!
Suaranya yang berat itu membuat lampu otomatis itu menyala lagi. terlihatlah sosok Lu Beixiao yang tidak peka, ceroboh, tangan kanannya masuk ke saku celana dan begitu saja mengeluarkan sekotak rokok.
"Yang pertama? Kenapa aku tidak percaya, ya?..." Suara Ye Qiao lebih kecil karena sedikit sungkan dengan wajah dingin Lu Beixiao.
Lu Beixiao mengapit rokok dengan bibirnya, lalu menyalakan korek yang belum juga menyala.
Gadis bodoh itu, berani tidak mempercayai kata-katanya!
"Terserah mau percaya atau tidak." Lagi pula ini bukan hal yang mulia.
"Aku percaya! Aku percaya!" Ucap Ye Qiao agar Lu Beixiao tidak kecewa, meski ia sedikit tertawa saat mengatakan hal itu. Naluri ketidakpercayaan hanyalah berasal dari kesalahpahaman di kehidupan sebelumnya. Sekarang ia percaya, Lu Beixiao yang berusia 21 tahun itu tidak akan menipunya!
Setelah rokoknya menyala, Lu Beixiao menghirupnya dalam-dalam dan menghembuskan asap. Lalu ia menatap Ye Qiao, "Setelah ini, tidak usah menyukai bocah kentut itu lagi! Di komplek ini, aku yang akan melindungimu!"
Wah, lihat kesombonganya!
"Atas dasar apa kau bisa melindungiku?" Tanya Ye Qiao tanpa takut.
Bola mata Lu Beixiao semakin dingin, "Atas dasar kekuatanku!"
Lu Beixiao melangkah maju untuk memeluk pinggang Ye Qiao, "Gadis bodoh, kau masih ingin 'direndam' siapa?"
Nada suara itu dingin penuh ancaman. Jika Ye Qiao berani membiarkan Lu Beixiao meledak lagi, malam ini ia tidak akan bisa pulang!
"Hanya ingin 'direndam' Kak Beixiao!" Ye Qiao menjawab dengan patuh. Dalam hatinya juga berkata bahwa dirinya sangat menyukai Lu Beixiao di kehidupan ini! Ia tidak menyangka, Lu Beixiao yang masih muda ini sangat imut! Tidak seperti ketika menikah, penuh teka-teki.
Kata-kata Ye Qiao itu, bagaikan satu barel minyak, yang membiarkan api yang belum padam di hati Lu Beixiao semakin membara!
"Bibirmu manis sekali." Lu Beixiao masih ingin merasakannya lagi.
Baru saja ia ingin merasakan manis bibir itu lagi, tiba-tiba terdengar suara keras dari koridor. Itu suara petugas patroli.
"Siapa di sana?!"
Ketika Ye Qiao mau bersembunyi, pergelangan tangannya ditarik oleh Lu Beixiao untuk pergi. Suara berat Lu Beixiao menyebabkan lampu otomatis itu menyala. Dan lampu otomatis yang lainnya juga menyala akibat suara langkah kaki mereka.
Ketika kapten tim patroli melihat Lu Beixiao, ia pun ingin menghindarinya. Namun, demi martabat di depan para bawahannya, ia menyapa kepada Lu Beixiao.
"Oh, Beixiao. Anda sedang bermain di sini? hehe..." setelah cengengesan, kapten tim patroli itu berbalik badan.
Sial! Aku ketahuan berpacaran dengan Lu Beixiao! Ini tidak pernah terjadi di kehidupan sebelumnya!
Kapten tim patroli itu gugup, sampai tidak bisa melihat dengan jelas wajah Ye Qiao. Ia pun membawa pasukanya turun.
Kejadian ini kali pertamanya Ye Qiao melihat kekuasaan raja iblis Lu Beixiao itu!
"Ini sudah larut malam, aku harus segera pulang. Kalau malam begini, kakek akan mencariku lewat radio." Desak Ye Qiao sambil menepuk nyamuk yang datang. Terlihat Lu Beixiao masih merokok.
"Bisakah kau mengurangi kebiasaan merokokmu?" Di kehidupan ini, Ye Qiao harus membuat Lu Beixiao mengurangi kebiasaan merokoknya, karena di kehidupan sebelumnya, Lu Beixiao terlalu banyak merokok hingga paru-parunya rusak.
"Gadis bodoh, kau peduli padaku? Kau siapa?" Merokok menenangkan diri Lu Beixiao, kalau tidak, dia masih saja ingin mencium Ye Qiao.
Ye Qiao tidak memperdulikan ucapan itu, memilih untuk menunduk menuruni tangga.
Lu Beixiao menginjak rokoknya sampai mati, lalu mengikuti Ye Qiao. Mereka berdua keluar dari gedung itu untuk pulang.
"Dari mana kau tadi malam?" Tanya Lu Beixiao pada Ye Qiao yang masih berdandan secantik angsa. Setelah ia minum bersama Kakek Lu, ia mencari Ye Qiao, tapi Ye Qiao tidak ada di rumah.
Lalu ia menunggunya di depan rumah sangat lama.
"Gadis bodoh, kau tidak pergi mencari anak yang bermarga Shen, kan?" Tanya Lu Beixiao dengan nada cemburu sambil menghentikan langkah.