Chereads / Kebangkitan Sang Perayu / Chapter 20 - Melepuh?!

Chapter 20 - Melepuh?!

Gadis bodoh ini, masih berani tertawa?!

Ye Qiao tahu bahwa Lu Beixiao marah, tapi ia sedikitpun tidak takut padanya. Malahan ia berani tersenyum padanya, "Kak Beixiao, kau tidak membiarkan Cheng Dafei melindungiku, apa karena kau yang akan melindungiku?"

Lu Beixiao tidak menjawab. Ia hanya menghembuskan asap rokok dua kali, lalu menghisap lagi rokoknya. Ia mendekati Ye Qiao. Ye Qiao melangkah mundur. Lu Beixiao mendekatinya lagi, Ye Qiao pun mundur lagi sampai tubuhnya menyentuh tembok. Alhasil, ia tidak ada jalan lagi untuk bergerak mundur.

Lu Beixiao mengulurkan tangannya ke tembok, membuat Ye Qiao terkurung oleh tubuhnya. Jadi, ia seperti mendempet tubuhnya di dinding.

Di malam yang gelap ini, Ye Qiao hanya bisa melihat rokok yang ada di mulut Lu Beixiao. Ia juga bisa mencium aroma tembakau yang kuat dan aroma bir yang menggoda. Lu Beixiao mengambil rokok itu dari bibirnya, lalu mengepulkan asap yang sampai mengenai wajah Ye Qiao.

Ye qiao merasakan jantungnya berdetak lebih kencang, namun detak jantung Lu Beixiao lebih kencang.

"Ingin kulindungi?" Lu Bexiao menempelkan Ye Qiao ke tembok. Ia bertanya dengan suara berat dan serak.

Ye Qiao merasakan jantungnya meletup-letup. Ini adalah pengalaman pertama yang belum pernah dirasakan di kehidupan sebelumnya. Ia mengerti sesuatu yang menggoda ini.

"Ya!" Ye Qiao mengangkat kepala memandang Lu Beixiao.

"Kau tahu apa artinya melindungimu?" Tanyanya ringan. Sambil menghembuskan napasnya yang panjang, ia lanjut berkata, "Melindungi itu artinya merendammu."

"Apa maksudnya merendam?" Tanya Ye Qiao polos sambil menelan ludah.

Gadis ini jadi bodoh lagi!

Mereka sedang tidak berada di rumah Kakek Ye, jadi Lu Beixiao tidak khawatir untuk bicara tidak sopan. Kalau ia bicara sopan, dirinya bukan pria.

Ia pun menggunakan tindakan nyata untuk menjelaskan kata "merendam", yaitu mencium Ye Qiao.

Seketika, Ye Qiao kebingungan!

Kejadian ini terlalu cepat! Tidak ada hal yang seperti itu di kehidupan sebelumnya, kan?!

Ye Qiao tersadar dari lamunan. Kemudian ia menyingkirkan tangan Lu Beixiao untuk menolak perlakuan yang lelaki itu lakukan.

"A!" Tanpa sengaja, tangan Ye Qiao menyentuh puntung rokok sampai berteriak dan menangis kesakitan.

"Tanganmu melepuh?!" kata Lu Beixiao dengan cemas.

"Iya! Punggung tanganku terkena puntung rokokmu!" Ujar Ye Qiao, kemudian Lu Beixiao menarik pergelangan tangan gadis itu.

Lu Bexiao membawa Ye Qiao di bangunan kantor yang ada di sebelah mereka. Bangunan itu tampak gelap. Ketika mereka naik tangga, lampu otomatis di situ pun menyala.

Di tiap lantai ada toilet. Lu Bexiao membawanya ke toilet pria, "Yang mana? Lihat!"

Lu Bexiao tampak perhatian, gugup dan serius menangani luka Ye Qiao. Ye Qiao mengulurkan punggung tangan kirinya yang memerah. Belum sempat ia mengatakan baik-baik saja, Lu Beixiao menyalakan wastafel dan terus membilas luka itu.

Rasa panas luka itu terus tersapu dinginnya air. Di bawah lampu yang menyala, ia melihat Lu Beixiao mengerutkan alis sambil membasuh lukanya.

Ye Qiao jadi ingat, waktu ia keguguran, Lu Beixiao pulang dengan ekspresi seperti mau membunuh orang. Tapi ketika ia tidur, ia mengintip Lu Beixiao mengerutkan kening sambil memandangi dirinya. Waktu itu, Ye Qiao pura-pura tidur. Ia mengira Lu Beixiao mengkhawatirkannya, tapi Ye Qiao langsung menyangkal anggapan itu.

Ye Qiao benar-benar bodoh!

Setelah beberapa menit membilas air, Lu Bexiao seharusnya sudah merasa baik-baik saja. Ia pun menoleh dan mendapati mata lebar Ye Qiao mengalirkan air mata.

"Perih?" Tanya Lu Beixiao penuh perhatian.

Dari perhatian itu, muncul kelembutan Lu Bexiao.

Ternyata, pria keras berkarakter kuat dan pantang menyerah ini punya sisi lembut juga.

Ye Qiao tertegun. Air matanya mengalir semakin deras. Ia sedih sekaligus tersentuh, karena sekarang baru mengetahui bahwa Lu Beixiao amat baik padanya.

Melihat Ye Qiao sedih seperti itu, Lu Beixiao semakin mengerutkan keningnya. Ia jadi merasa sia-sia telah membilas luka itu dengan air. Sepertinya luka itu sangat parah. Ia pun mematikan air wastafel itu.

"Ayo kita pergi, aku akan mengolesinya dengan obat luka bakar." Lu Bexiao menggandeng tangan Ye Qiao untuk pergi.