"Ma, aku ijin mau ke rumah nya Ibu Fatma. Karena aku merindukan Kakek, Nenek dan Dedek Isyana"
Viana mengernyitkan dahinya membaca isi pesan singkat dari Annisa. Ia tidak menyangka jika anak tersebut sangat susah di larang, padahal sudah berkali-kali Viana katakan untuk jangan dekat-dekat lagi dengan Fatma. Namun Annisa sangatlah keras kepala dan tidak mau mendengarkan apa yang ia katakan.
"Si Annisa ini keras kepala sekali, persis banget kaya mendiang Ibunya. Di bilang jangan dekat-dekat dengan Fatma tapi masih maksa aja untuk dekat dengan Fatma" gerutu Viana kesal.
Viana langsung menghangatkan makanan yang ia masak tadi pagi, karena sebentar lagi Seno akan pulang dari kantor. Jadi sebisa mungkin makanan sudah selesai ia hangatkan kembali. Setelah selesai menghangatkan makanan, Viana segera bergegas untuk mandi.
