Viana masih termenung di kamar tamu, ia masih marah dengan perlakuan suaminya yang menampar dirinya di depan teman-temannya. Tak lama kemudian Seno datang menghampiri nya dan meminta maaf padanya karena sudah terlalu kasar dengannya.
"Viana" ujar Seno lirih, namun Viana tetap tak bergeming.
Seno meraih tangan Viana dan meminta maaf padanya. "Viana, maafkan aku ya" ujar Seno.
Viana menghela nafas. "Maaf pun percuma mas, semua yang kamu lakukan terlihat jelas di depan mata teman-teman ku" sahut Viana terisak.
"Aku benar-benar minta maaf Viana, aku janji tidak akan mengulanginya lagi"
"Tapi kamu sudah bikin teman-teman ku melihat cara kamu yang sangat arogan, aku malu mas. Aku malu sama mereka, padahal Annisa sangat senang melihat aku memiliki suami yang lemah lembut dan penyayang penyayang tapi semuanya sudah hancur karena ulah kamu, mas" seru Viana.