Seno menghela nafas, ia masih tidak percaya jika Fatma adalah orang yang seperti Viana ceritakan, apalagi melihat kesungguhan Fatma saat ini yang bekerja keras untuk anak semata wayangnya di nilai sangat tidak masuk akal jika Fatma merupakan perempuan yang tidak benar.
"Aku masih ragu dengan semua perkataan Viana" gumam Seno dalam hati.
Sementara Viana yang melihat suaminya terdiam langsung membuyarkan lamunan nya.
"Mas, kamu kenapa kok diam? Kamu melamun?" tanya Viana.
Seno tersentak kaget. "Hah, nggak kok siapa yang ngelamun. Aku masih gak percaya aja kalau Bu Fatma seperti itu, antara percaya dan gak percaya"
Viana menghela nafas. "Harusnya kamu percaya sama aku, mas. Mulai dari sekarang pokoknya kamu gak boleh berhubungan dengan wakil kepala sekolah yang centil itu ya mas" gerutu Viana.