"Untuk itu saya berharap Kak Diana dan Ibu Shela yang terhormat bisa menerima kami berdua sebagai bagian dari keluarga kalian" ujar Zahra.
Diana masih tidak menyangka jika sang papa bisa setega itu bermain api di belakang sang mama.
"Papa jahat, bisa-bisanya papa khianatin kita berdua" teriak Diana.
Zahra mengernyitkan dahinya. "Kak Diana stop bilang papa penghianat, apa Kak Diana tidak mendengar penjelasan papa sebelumnya? Kalau papa sudah berpacaran dengan mama ku jauh sebelum papa di jodohkan sama mama kakak. Itu tandanya mama kakak yang sudah merebut papa dari mama ku"
"Tega kamu Damar, kamu khianati aku bertahun-tahun. Aku benci kamu Damar, kamu penghianat"