Rahman tersenyum. "Kamu mau gak menikah dengan aku? Menjadi istriku dan juga ibu untuk Tania" gumam Rahman.
Zahra berbinar, ia tidak menyangka jika Rahman akan mengatakan hal itu dengannya.
"Apa aku tidak salah dengar mas?" tanya Zahra.
"Tidak"
Zahra tersenyum dan langsung memeluk Rahman dengan erat. "Iya mas, aku mau jadi istri kamu dan ibu yang baik untuk Tania"
Rahman tersenyum dan langsung membalas pelukan Zahra, air mata Zahra tak mampu lagi di bendung. Ia langsung menangis di pelukan Rahman, sementara Rahman mencoba untuk menenangkannya.
"Sudah jangan menangis lagi Zahra" ujar Rahman sambil mengusap punggung Zahra.
"Aku menangis bukan karena bersedih, tapi ini tangis bahagia mas. Aku tidak menyangka akhirnya kamu mengatakan hal ini padaku, terima kasih Mas Rahman"
"Iya sama-sama Zahra" seru Rahman.
"Papa, aku juga mau di peluk" suara Tania tiba-tiba mengagetkan mereka berdua.