Sang papa mengernyitkan dahinya. "Diana, sejauh apa hubungan kalian berdua?"
Diana menghela nafas. "Apa hal itu sangat penting untuk papa?" tanya Diana ketus.
"Tentu saja, karena bagi papa itu sangatlah penting"
"Tapi bagiku tidak penting pa, kalau gitu aku pamit dulu mau ke kamar". Diana segera pergi dari hadapan sang papa.
"Diana! Kalau sampai suatu saat terjadi apa-apa sama kamu, jangan pernah kamu cari papa! Camkan itu!!" teriak sang papa.
Diana membalikkan tubuhnya, kemudian tersenyum sinis kepada sang papa. "Oke! Aku akan ingat kata-kata papa" seru Diana yang langsung bergegas pergi dari hadapan sang papa.
Pak Damar menghela nafasnya, kali ini ia benar-benar sudah muak menasehati Diana. Karena Diana juga sudah seperti tak menganggap nya orang tua. Mulai detik ini Pak Damar akan berhenti untuk peduli dengan Diana, ia juga memutuskan untuk membatalkan membawa psikiater untuk mengobati Diana.
"Pa, maafkan Diana ya" ujar istrinya.