Pak Damar bergegas menyalakan microphone nya untuk menyambut para tamu undangannya. Dan hal itu membuat mereka duduk di kursinya masing-masing untuk mendengarkan apa yang ingin Pak Damar katakan. Diana bergegas menghampiri Rahman yang sedang memangku Tania. Melihat hal itu membuat Rayyan cemburu dan merasa tersaingi oleh Rahman.
"Kenapa? Kamu cemburu ya lihat mereka berdua kompak dan mesra?" seru Zahra lirih.
Rayyan tersentak kaget. "Hah?! Zahra kamu bikin aku kaget aja, nggak kok. Aku malah senang kok melihat kedekatan mereka berdua.
Zahra terkikik geli melihat raut wajah Rayyan yang sedang berbohong, bagaimana mungkin Rayyan merasa baik-baik saja di saat seperti ini melihat Diana duduk bersanding dengan Rahman.
"Kamu gak usah bohong, kelihatan kok dari raut wajah kamu kalau kamu itu cemburu. Rayyan, Rayyan, kamu itu ganteng, pinter tapi kenapa suka sama perempuan model Diana? Asal kamu tau ya Rayyan, Diana itu udah ngerebut Rahman dari kembaran aku" bisik Zahra lirih.