"Maaf ya pa, jadi nunggu lama" gumam Diana sambil meletakkan cangkir kopi untuk sang papa.
Sang papa tersenyum. "Nggak apa-apa Diana, terima kasih ya sudah di buatkan kopi"
"Iya pa, sama-sama" gumam Diana.
Diana mulai menyesap kopinya perlahan dan hal itu membuat seluruh rasa penatnya langsung hilang dalam sekejap.
"Gimana rumah tangga kamu dengan Rahman? Apa baik-baik saja setelah dia bertemu lagi dengan Santi?" tanya sang papa.
Ucapan sang papa hampir membuat Diana tersedak, Diana segera meletakkan cangkir kopinya di atas meja lalu mengusap bibirnya dengan tissu. "Kami berdua baik-baik saja, pa. Aku dan Mas Rahman juga biasa saja dan tidak terjadi apa-apa"
"Apa kamu serius?" tanya sang papa.
"Iya pa, aku serius. Oh ya pa, aku mau nanya boleh?"
"Memang kamu mau nanya apa?" seru sang papa sambil menyesap kopi miliknya.
"Sedekat apa papa sama sahabat papa itu? Sampai setiap minggu papa selalu pergi ke makamnya?" tanya Diana penasaran.