Sudah 2 minggu dari kejadian itu ayah ibu sepertinya mulai resah dengan keadaanku dan apakah yang terjadi denganku. Namun mereka tetap menyembunyikan entah sampai kapan, dan dengan tiba tiba aku pergi keluar dari kamarku dan ibu bertanya "kenapa baru keluar kamar, jarang sekali makan bersama dengan keluarga lagi? Ada masalah atau gimana kak?". Aku hanya terdiam dan tak memperdulikan percakapan atau perkataan ibu kepadaku.
Ayah : "santi!! Ayah ibu ingin sekali bertanya sesuatu kepadamu namun jika kamu bersedia, jika tidak, tidak apa apa. Pergi lagi saja ke dalam kamar" wajah datar dan sedikit marah padaku.
Semua itu tak ada yang ku dengarkan atau bahkan aku pura pura tidak mendengarkan itu semua, jika ayah atau ibu marah kepadaku tak apa, akupun sudah malas berdebat.suka suka mereka saja maunya bagaimana.
Egois, inilah aku yang mereka tahu, sifat ku yang tak pernah ingin diatur sembarang orang. Setiap hari dibenakku hanya damar damar dan damar saja. Jika aku berkata sejujurnya kepada ibu ayah maka kita berdua akan segera dinikahkan. Walau begitu aku dinikahkan dan damar menjadi milikku seutuhnya belum tentu aku dapat memiliki selamanya. Damar memiliki nafsu yang tinggi sedangkan aku wanita tak mampu melarang siapapun dan apapun statusnya denganku.
Seandainya damar benar benar mencintai maka tahun depan aku pastikan aku menikah dengannya, namun dia saja terlihat menyukai tante girang itu walau pun cantik dia terlalu galak, jauh dengaanku yang tak ada apa apa.
Sudahlah lebih baik aku pergi ke dalam kamar saja, tak ada yang menggangguku lagi.
Cintaku bersemi di putih abu abu🎶
Damar?? Ada apalgi dia menelpon dan spam chatku seperti ini, malas sekali biarkan saja lah.
Cintaku bersemi diputih abu abu🎶
Sudah lebih dari 30x damar menelpon namun sudahlah aku angkat saja telpon nya kali ini kasihan pasti dia sudah membeli pulsa.
Cintaku bersemi di putih abu abu
No tidak dikenal?? Siapa itu?? Apa itu rere "hallo, selamat malam" ucapku "assalamualikum sayang, santi ini ibu kamu ada apa dengan damar sayang" ibu? Damar? Apa ini ibu damar sudahlah aku juga malas sebenarnya namun seiring waktu aku dan ibunya damar banyak sekali perbincangan dan ternyata damar sudah berada disamping ibundanya sejak aku angkat tadi.
Ibu :"santi mantu ibu, udah segitu dulu ya sayang, ibu ada urusan kamu lanjut dengan damar saja ya santi" malas sekali bila aku bilang iya, namun bila aku bilang tidak pasti masalah ini semakin membesar.
Aku :"iya tante (senyum palsu untuk pemanis kata kata)"
"hallo sayang, maafin aku please beibe please I so sorry, san.... Santiii...." aku diamkan saja biarlah dia berkata apapun tak perduli pun aku juga. Malam malam begini bagiku enak juga tidur telpon masih menyala. Biarlah damar banyaj berbicara dan dia akan dengar dengkuranku saat aku tidur.
Esok lusa aku harus merubah suasana diri ku dan aku akan bangu pagi untuk melakukan aktivitas yang aku mau, maka hari ini aku tidur awal lalu besok aku akan membereskan rumah dan berperilaku seperti biasa jika ditanya lagi nanti cukup bilang "badmoodku parah" gampang hehe, benakku lagi lagi memikirkan yang mungkin tak akan dilakukan.
Handphone ku tumben tak ada suara ada apa ini tumben pagi pagi begini "hah? Semalam aku sedang apa? Tumben juga aku meng-cas handphone ku dengan benar benar isi 100%" gumamku.
Damar?.... Terdiam kaku aku saat itu, astaga damar aku lupa aku sedang bertelpon dengannya semalam apa dia benar benar tidak mematikan telponnya, yasudahlah biarku matikan "santii, aku mohon....." hah.. santi? Namaku? Damar? Mengigo apakah benar, atau jangan jangan dia tidak tidur lagi. "santi... Aku mohon, ibuku belum tahu aku telah melakukannya denganmu aku mencintaimu namun aku menyukai banyaj wanita termasuk rere dan adellia, santi... Kau harus menikah denganku kau adalah wanitaku" what?? Damar mencintaiku dan damar menyukai adellia seorang sahabatku di komplekku. "santi.. aku khilaf melakukannya denganmu ampuni aku" dengan dengkuran yang kencang damar mengigo.
Biarlah aku harus rapihkan kamarku lalu olahraga sebentar diluar rumah atau keliling komplek, mandi dan baru makan pagi. Hmm apa yang kurang jendela sudah ku buka, kasur, ruangan sudah ku bereskan, sekarang siapkan air minum dan siapkan baju untukku olahraga pagi.
Beressss semua... Oke sekarang turun!
Pagi bundah, pagi ayah, pagi adik adikku. Dengab berlari kecil menuju teras aku tak melihat ke arah wajah mereka semua.
Handphone, handset, lagi sambil bertelpon dan air minum dengab handuk, pakaian training dengan sepatu olahraga, semua kumplit mari kita lari pagi.
Pagi kotaku tercinta, eh salah komplek ku hehe....
Huhhhh lelah sekali – gumamku, "tumben kak..." ayah ibu disini sejak kapan, biarlah lupakan semua sekarang fokuskan diri sendiri terlebih dahulu.
Aku :"tumben apasih yah, bun hehe"
Ayah&Bunda :"tumben keluar kamar nyampa keluarga dan olahraga lagi kakak" dengan candaan mereka.
Aku :"hehe bunda ayah, sejak kapan aku tidak keluar kamar suka ngada ngada kalian hehe, yasudah aku mau mandi keringatku sudah tidak ada lalu nanti aku mau makan bareng keluargaku" berlari lah aku ke kamar mandi.
Ayah&Bunda :"iya sayang"
Akhirnya kita makan pagi bersama, masalah telpon dengan damar biarlah aku hiraukan saja.
Damar💜
13:23:58
Aku doakan pulsamu habis. Biar dikata jahat biarkan, kamu lebih jahat dari aku damar.
Akhirnya damar mengeluarkan suaranya,
Damar :"santi.... I love you, really, I'm so so sorry, aku tau aku salah, selamat menjalankan aktivitasnya ya santi sauang missyou"
Dalam hati ku hanya berkata "idih apasih? Sekatang bilang gini"
Masalah berlalu akhirnya sekolah juga, dhea tiara pasti sudah ditaman -ucapku kecil
" Dorrrrrr!!!..... Santiiii....." dhea.. tiaraa "ayam jatuh" ucapku kaget "tiara, dhea please deh jangan gutu jadi kan ketamannya" ucapku sedikit kesal "jadi dong, ayo" ucap mereka berdua.
diperjalanan aku bertiga tak pernah lupa dengan makanan kecil dan minumannya, lalu baru kita pergi ke taman dekat sekolah. aku tidak menyukai makanan manis ataupun tidak ada rasanya namun aku lebih suka makanan pedas,asin, gurih. sedangkan tiara sangat suka sekali dengan manis.
"santi, mau jamur crispy rasa apa, balado, original, pedad biasa, atau pedas banget?" ucap dhea
"Aku yang terakhir 2bungkus yah" ucap ku karena aku suka itu
tiba tiba tiara memanggiku dan bertanya "san... mau yang mangga atau jeruk atau buah naga, banyak varian yang kamu suka inih" dengan raut wajah bingung tiara menatap pedagang jus buah dan es varian buah. Begitu lah mereka sangat tahu sekali apa kesukaan aku. "jusnya jus jeruk ya ra, kalo es nya naga sama mangga ok" ucapku dengan santai.
Sedangkan aku sedang membeli cemilan lain, namun aku tak perlu bertanya karena mereka berdua sangat menyukai cemilan yang aku sukai juga.
saatnya aku bertiga pergi ke taman dimana kami bertiga suka sekali istirahat disana atau mengobrol disana. namun ketika di tengah perjalanan tiba tiba aku meminta agar tidak jari pergi ke taman entah mengapa, perasaanku tidak mengenakan sekali.
aku :"dhe, ra... hmmm kita nggak usah kesana deh kayanya aku tidak mood nih" ucapku tiba tiba
dhea :"santi... tidak biasanya begini, tanggung juga setengah perjalanan lagi kita sampai"
tiara :"santi mah membuat suasana menjadi tegang aja"
aku :"apasih ra, aku malas pergi ketaman gitu aja haha" ketawaku karena tiara
dhea :" sudahlah kita jalan saja tanggung ini, ya ya ya...." membujukku
santi :"hmmmmm ok..."
kita melanjutkan perjalanannya
tiba tiba kami bertiga berhenti karena dhea, ada apa ini dhea.