segera setelah mei shie wing berteriak memanggil wen kimo dengan reflek cepat wen kimo menghampiri wanita itu dan membekap mulut wanita ceroboh di depannya dengan tangan yang masih memegang hand phone..
alhasil.. mulut mei shie wing terantuk hand phone milik wen kimo dan meninggalkan tanda biru memar di sudut bibir mei shie wing
" awww ..... " mei shie wing memekikk kesakitan saat wen kimo masih tidak sadar akan perbuatannya
" diamm dasarr wanita bodoh.. " wen kimo merutuk mei shie wing
dengan mata berkaca kaca mei shie wing menatap wen kimo tanpa bisa berkutik karena satu tangan wen kimo beradaa tepat di mulut dan belakang leher nya
kedua tangan nya dengan sekuat tenaga di gunakan untuk memukul dada wen kimo yang tak berkutik..
saat wen kimo menyadari mata mei shie wing yang memelass...barulah dia terpesona akan wanita yang persis berdiri di hadapannya kini
menyadari kelemahan wen kimo. mei shie wing menghentakan tubuh wen kimo dan menatapnya dengan dengki
" apaa yang kau lakukann...dasar laki laki kasar " ucap mei shie wing sambil menyeka sudut mulutnya yang terasa perih
" membuatmu diam .... " seakan baru sadar akan perbuatannya wen kimo mwnatap sudut mulut wanita di hadapannya dengan rasa bersalah
mengulurkan tangan nya secara alami...wen kimo ingin menyeka sudut mulut mei shie wing yang dengan reflek mei shie wing mundur menghindar dari perlakuan wen kimo
" mau apa kau?? "
"maaf...apa sakit ?? "
" jelass sakit, dasar laki laki kasar " mei shie wing mendengus dengan keras..
" cih,, wanita bodoh... lain kali jangan panggil aku seperti itu lagi..atau kau akann menerima akibat yang lebih parah..."
wen kimo memulai perdebatan
mei shie wing hanya diam dan berjalan mendahului wen kimo tanpa membalas ucapan wen kimo yang dia rasa tak akan berguna
menyisakan wen kimo yang masih kesal akan peerlakuan mei shie wing yang tidak merespon ucapannya..
di sepanjang perjalanan wen kimo.memilih mengistirahatkan matanya dari suasana sunyi di dalam mobil
sesekali dia melirik mei shie wing yang mengemudi dengan diam
terasa suasana canggung yang tiba tiba membuat wen kimo bingung...
memakai kaca mata hitam dan satu tangan bersandar di samping pintu mobil dengan kaca mobil yang di biarkan terbuka... wen kimo sekali lagi terpesona. akan gerakan alami yang dia lihat di depan matanya
mei shie wing benar benar seperti wanita jika diam dan tak mencoba mengganggu wen kimo
hasrat liar wen kimo membayangkan menarik helaian rambut mei shie wing yang berantakan tertiup angin....
seakan tersentak akan lamunan tak masuk akal nya.. wen kimo berdehem..
membuat mei shie wing melirik wen kimo dengan cuek
perjalanan menuju ke rumah memakan waktu hanya 45 menit jika wen kimo yang membawa mobil nya.. berbeda dengan mei shie wing yang bisa lebih cepat karena kegilaan nya tepat waktu membuat dia selalu serampangan
30 menit...
akhirnya mereka tiba di depan sebuah rumah besar yang asri...dengan beberapa rumah kecil di sekitar nya membuat rumah besar itu menjadi rumah induk dari setiap bangunan kecil di samping dan belakang nya
saat tiba, hampir pukul 8 malam...
waktu yang sangat pas untuk makan malam keluarga yang sellalu menjadi rutinitas wajib para penghunii rumah itu
duarrrrr.... duar... duar..
suara petasan dan bebeerapa balon yng pecah membuat wen kimo terdiam kaget..
menyusul di belakangnya mei shie wing dengan santaii melewati wen kimo yang masih terpakuu
" pestaaa kecilll kakakuu... " suaraa cempreng dari balik pintu mengiringii beberapa langkah kaki yang bermunculan di belakangnyaa...
seluruh anggota keluarganya hadir dengan masing2 memberikan ucapan selamat datang pada wen kimo
haisss... kegiatan rutinan yqng norak ini membuat wen kimo hanya bisa pasrah menerima kegiatan selanjutnya yang akan membuat dia lelah...
termasuk kejadian yang dia tidak akan sangka terjadi berikutnya