Chereads / MENGEJAR ISTRI PEMBERONTAK / Chapter 4 - 4. melihat

Chapter 4 - 4. melihat

mu shie membawa mei shie wing bergabung dengan yang lain di ruang tengah

menyadari kedatangan mei shie wing , wen kimo yang duduk di sofa sendiri dengan gerakan alami menggeser badannya memberi ruang mei shie wing agar duduk di tempat semula dia berada

mei shie wing hanya diam dengan sesekali melirik wen kimo yang dia rasa aneh

dengan perhatian penuh..mei shie wing merenungkan segala tingkah laku wen kimo semenjak mereka bertemu kembali ,segala bentuk protes yang selalu dia dengar dari mulut wen kimo seakan lenyap..di gantikan dengan tindakan tindakan kecil yang membuat dia merasa di kasihani

' mungkin wen kimo sekarang merasa iba dengan keadaan ku '

wen kimo yang tidak sadar akan lirikan mei shie wing memilih melanjutkan memainkan ponselnya

" bibi tang... tolong bawa barang barang xiao wen dari dalam mobil "mu shie memerintahkan bibi tang yang berjalan mendekat dengan membawa berbagai cemilan untuk semua orang yang masih berkumpul..

"baik nyonya.."

"kaka..apa kau tidak membawa sesuatu untuk kami..?" wen lili mendengus kesal ke arah wen kimo yang sedari tadi asik memainkan ponsel di bandingkan mengobrol dengan yang lain

"ada di koperku...nantii akan aku bagikan.." ucap wen kimo dengan cuek tanpa menoleh menatap adiknya

" huh... jangan berharap lebih lili,,kalau kau ingin sesuatuu katakan saja pada kaka shie wing... ka wen tak sepekaa kaka ku..." wen daolin menimpali

mendengar kata kata wen daolin mei shie wing merasakan kehangatan di dalam dirinya..

tanpa sadar dia tersenyum ke arah wen kimo namun..

wen kimo mengerutkan kedua alisnya mendengar perkataan adiknya wen daolin

'kaka nya dia atau aku !!!'

seakan tau reaksi wen kimo akan perkataan wen daolin , mei shie wing segera menimpali

" momo pasti sudah menyiapkan kitaa sesuatu yang sangat bagus untuk kalian..." seraya tersenyum canggung pada wen kimo

wen kimo semakin menautkan kedua alisnya

takut akan tempramen wen kimo yang selalu meledak mei shie wing benar benar merasa canggung

'benar..'

'aku salah menyebut namanya lagi'

'tapi dia tak akan marah di depan kedua orang tuanya kan..'

batin mei shie wing

"hmnmnn..." wen kimo hanya menjawab sebagian perkataan mei shie wing dengan mata yang menatapnya tajam

berdiri,wen kimo menaiki tangga sampai mu shie mencegatnya

" xiao wen... istirahatlah dulu.. "

"iya bu..aku ingin istirahat "

"kenapa kau pergi ke atas??" mu shie penasaran

"aku akan pergi ke kamarku yang dulu " wen kimo seakan tidak sadar akan arah pertanyaan ibunya

"...."

" xiao wen..kamar mu yang dulu sudah aku renovasi menjadi kamar xiao wing..." mu shie mwngingatkan

"kau kan sudah tau saat aku membawa mei shie wing ke sini"imbuhnya

" tak apa bibi...biar nanti aku tidur di kamar wen daolin dan wen lili " mei shie wing dengan takut takut melirik wen kimo

" aihh.. tapi bibi tang sudah menyiapkan kamarmu sendiri di mansion samping yang biasa kau pakai "seakan tidak mengerti perkataan wen kimo..mu shie berteriak saat wen kimo melanjutkan langkahnya ke atas

tidak bisa..

mu shie hendak menyusul wen kimo ke atas namun mei shie wing menarik mu shie

"bibi..tak apa...biarkan dia d sana ..terlalu lelah berjalan ke arah kamarnya saat ini "

" anak itu selalu seenaknya saja " gerutu mu shie

waktu sudah menunjukan 11 malam... masing masing mereka dengan rutin membubarkan diri

wen daolin mengajak mei shie wing untuk pergi ke kamarnya

mei shie wing mengikuti wen daolin sampai kamarnya..

dengan bingung.. mei shie wing ragu ragu untuk mengambil barang barang miliknya di kamar wen kimo saat ini berada

"ambil saja..kaka pasti sudah tidur " ucap wen daolin seakan tau keraguan mei shie wing

mengangguk, mei shie wing pelan pelan memutar pegangan pintu dengan hati hati... melihat ke kanan dan ke kiri keadaan sekitar..dia mengendap endap bagai seorang pencuri di kamarnya sendiri

menyadari wen kimo yang berbaring terlentang sembarangan di atas ranjang, mei shie wing menyadari sepatu wen kimo yang belum terlepas

tanpa ragu..dia melepaskan sepatu wen kimo dan menyelimuti wen kimo merubah posisi lelaki di hadapannya hati hati tanpa mengganggu tidurnya dengan alami,,seakan rutinitas ini sudah biasa dia lakukan

memandang wen kimo yang terlelap..melihatnya damai tanpa memandangnya dengan bermusuhan mei shie wing tersenyum

dan melanjutkan mengambil barang barang nya tanpa suara