PEMBERITAHUAN!
Jika ingin baca kelanjutannya,kalian bisa mampir di Lapak sebel NL.
Dengan judul : BOSS: Istri Kecilmu Kabur Lagi
dia jamin makin seru👍🏻
makasih 😊
Namaku Aiyinun S.g singkatan dari (Suang). Lebih tepatnya Nama Asliku Aiyin Suang. Nama ini terdengar seperti nama dari negara C, tapi aku adalah seorang Muslim.
Negara C merupakan negara kelahiran ibuku sedangkan tempatku tinggal saat ini adalah tanah kelahiran ayahku yaitu Indonesia.
Mengapa namaku tetap Aiyin Suang ? karena keluarga ayah tidak menginginkan aku memakai marga mereka.
sampai sekarang itu masih menjadi rahasia, dan rahasia itu di bawah pergi kedua orang tuaku ke akhirat. karena itulah ibuku mengubah namaku saat aku akan lulus dari SD, agar kelak tidak ada yang mengenaliku.
Aku adalah seorang yatim piatu. ayahku meninggal karena sakit parah dan setahun kemudian setelah ayah meninggal, ibu pun pergi menyusul ayah dan meninggalkan aku sendiri dengan bibi yang sangat membenciku.
karena tidak mempunyai kerabat ataupun saudara lainnya, aku hanya bisa bertahan dengan bibi Fanesa.
Bibi Fanesa adalah adik tiri dari ayah, ia juga bertahan selama ini denganku karena warisan yang di tinggalkan kedua orang tuaku, bibi Nesa selalu saja mencari kesalahan serta kelemahan ku untuk mengusirku dari rumah itu, hingga akhirnya keinginan bibi pun terwujud dengan cara memfitnah diriku.
Kejadiannya bermula, saat aku menolong seorang pria yang sedang terluka parah.
Aku pergi ke warung untuk membeli mie goreng, karena di rumah tidak ada makanan sama sekali.
saat perjalanan pulang tanpa sengaja aku melihat sebuah mobil berhenti dan membuang sesuatu di semak-semak.
kebetulan aku lewat di tempat kejadian itu, setelah mobil itu pergi, aku berlari menjauh dari tempat itu namun aku mendengar sebuah suara yang seperti seseorang yang butuh pertolongan.
"Haruskah aku menolongnya?"gumam Aiyin dengan tubuh gemetar.
"Ah, itu bukan urusanku."
Aiyin pun melangkah dengan cepat namun, hatinya tidak tenang. segera ia berbalik dan melihat siapa yang meminta tolong padanya.
"Astaga, mengapa aku mempunyai hati seperti malaikat. seharusnya aku tidak menyisakan diriku,"
Aiyin menyalahkan senter HP-nya, saat itu ia melihat seorang pria yang terbaring dengan berlumuran darah di tubuhnya.
Hal itu membuat Aiyin muntah dan kepalanya juga terasa pusing ketika mencium bau darah.
"Apa yang harus aku lakukan?setelah melihat semua ini tidak mungkin aku membiarkannya."
Aiyin ingin memanggil bantuan tapi ini sudah malam dan rumahnya cukup berjauhan dengan rumah lainnya.
Aiyin memutuskan untuk berlari pergi kerumah yang jaraknya tidak jauh dari tempat itu.
beberapa saat kemudian Aiyin kembali dengan membawa ember yang berisikan air, handuk dan juga kotak p3k.
itu merupakan pertolongan pertama yang dapat di lakukan. karena tidak tahan dengan bau darah Aiyin memakai masker, setelah itu ia membersihkan darah yang ada di tubuh pria itu. keringatnya jatuh seperti hujan.
itu semua karena ia takut akan ketahuan dan juga takut mungkin saja pria yang ia tolong itu adalah seorang penjahat.
"Astaga, malaikat kebaikan Aiyin.Kau sungguh di luar jangkauan manusia waras lainnya,"gumam Aiyin saat itu.
Luka di tubuh pria itu tidaklah banyak, paling parah hanyalah luka di bagian kepala, setelah di beri Betadine dan juga plester yang tersisa hanyalah luka kecil.
Aiyin menepuk-nepuk wajah pria itu dengan pelan untuk membuatnya sadar.
"hei, hei.., Ayo bangun."
Aiyin terus mencoba untuk membangunkan pria itu, karena tidak mungkin tubuhnya yang kecil itu mengangkat seorang pria dewasa.
Beberapa saat kemudian pria itu sadar karena Aiyin terus saja membangunkannya agar segera sadar dan pergi.
Aiyin sangat senang melihat pria itu sadar.
" Alhamdulillah, akhirnya kau sadar juga."
namun ada yang aneh dengan pria itu, ia terlihat kebingungan.
Aiyin melambai-lambaikan tangannya di depan wajah pria itu.
" permisi, paman , apakah kau baik-baik saja?"tanya Aiyin namun pria itu hanya diam saja sambil melirik ke kiri dan kanan.
seketika bulu kuduk Aiyin berdiri, mengingat hanya mereka berdua di tempat itu dan Waktu juga sudah menunjukkan pukul 10 malam.
"A-apakah dia kerasukan?"gumam Aiyin dengan kedua matanya terus berkedip karena ketakutan.
perlahan Aiyin berdiri dan lari sambil berteriak.
"Aaaaaa..., hantu."
pria itu terkejut ketika melihat Aiyin berlari seperti itu, sementara Aiyin langsung masuk kedalam rumahnya.
kebetulan ia hanya sendirian di rumah, karena bibinya sedang pergi keluar kota dan akan kembali dua hari lagi.
"Astaga apa yang aku lakukan? hantu jaman sekarang sungguh tidak tahu di untung,sudah di tolong malah menakutiku."gumam Aiyin sambil berlari masuk kedalam kamarnya dan langsung menutupi tubuhnya dengan selimut.
'berhenti bergerak, berhenti bergerak. aku mohon berhenti bergerak.' batin Aiyin ketika tubuhnya gemetar ketakutan.
padahal ia adalah seorang gadis yang begitu penakut tapi dengan Gaga berani ia pergi menolong seorang yang terluka dan pada akhirnya ia yang ketakutan.
"Sungguh lucu, padahal aku bersikap seperti
wonder woman tapi malah jadi seperti wanita yang di kejar hantu,"
setelah beberapa saat, Aiyin mulai tentang.
Ia pun membuka selimutnya karena pengap.
ia tidak bisa tidur dan terus memikirkan pria itu, mana mungkin hantu bisa ia sentuh.
"Kekonyolan apa yang telah aku perbuat,"
Aiyin mengumpat dirinya yang seperti orang bodoh.
waktu menunjukan pukul 1 malam, namun hati Aiyin masih sangat gelisah memikirkan pria itu, ia pun tidak bisa tidur.
Aiyin membulatkan tekadnya untuk melihat pria itu dari jauh, Aiyin berharap pria itu telah pergi namun malah sebaliknya.
pria itu duduk meringkuk kedinginan di pinggir jalan, hati Aiyin tergerak lalu segera berlari menghampirinya.
"Apakah kau baik-baik saja?"tanya Aiyin dengan khawatir. namun lagi-lagi pria itu hanya diam membisu.
karena kasihan pria itu bisa saja sakit atau mati kedinginan. Aiyin mengajaknya pergi kerumah, karena bibinya tidak di rumah.
pria itu ikut tanpa perlawanan, karena pakaian pria itu kotor, Aiyin mengambil baju serta celana training miliknya.
"Pergilah kekamar mandi dan ganti pakaianmu, ini adalah bajuku. mungkin kekecilan tapi setidaknya ada yang bisa kau gunakan malam ini,"
Pria itu masih saja terus diam tanpa bicara.
" Astaga, aku tidak tahu apakah otakku yang eror atau otakmu yang eror,"ucap kesal Aiyin.
Ia menarik tangan pria itu dan memintanya masuk kedalam kamar mandi untuk mengganti pakaiannya.
"Masuk kedalam,"ucap Aiyin dengan nada kesal. ketika Aiyin berbalik, langkanya terhenti saat melihat wajah pria itu yang tampak sedih seperti anak kecil yang baru saja di bentak oleh ibunya.
"Ya Allah, Aiyin. jika tidak berniat menolong mengapa kau mengajaknya kerumah dan memarahinya." gumam Aiyin pada dirinya yang terlihat seperti ibu tiri yang jahat.
"Cepatlah, aku akan buatkan teh hangat untuk paman."ucap Aiyin dengan senyuman manis di wajahnya lalu menutup pintu kamar mandi.
Aiyin pergi kedapur untuk membuat teh hangat sambil memikirkan bagaimana caranya besok membawa pria itu keluar tanpa ketahuan orang-orang.
pria itu pun keluar dan wajahnya berubah ketika menggunakan pakaian Aiyin.
Aiyin sampai tercengang melihat wajah pria itu.
"Aku baru sadar ternyata pria itu sangat tampan,"gumam Aiyin yang terpesona dengan wajah dan postur tubuh pria itu.
Aiyin seketika menghilangkan lamunannya dan mengajak pria itu duduk untuk meminum teh yang Ia sediakan.
setelah itu Aiyin meminta pria itu untuk tidur di sofa dan tidak kemana-mana.
Aiyin masuk kedalam kamarnya dan masih merasa gelisah.
jika ketahuan ia mengajak seorang pria menginap mungkin ia akan di seret ke KUA oleh bibi Nesa.
Ia tidak mungkin menikah karena umurnya baru 18 tahun dan Ia belum lulus dari SMA.
Sebenarnya ujian Nasional akan di adakan seminggu lagi, Aiyin ingin Kuliah tapi bibinya selalu menentang padahal Uang yang di tinggalkan kedua orang tuanya cukup untuk biaya sekolahnya.
"Aku harus lulus dengan nilai terbaik dan kuliah, agar aku bisa mandiri."
Namun semua mimpi itu hilang ketika sang bibi mengajak tetangga dan juga kepala desa kerumah mereka.
"Dasar anak tidak tahu diri!!"teriak bibi Nesa sambil menyiram Air ke tubuh Aiyin yang sedang tidur.
"Bibi?" panggil Aiyin, namun sapaan itu berakhir dengan tamparan keras.
"Bibi malu punya ponakan seperti kamu, kamu masih sekolah tapi berani berbuat mesum di rumah. pak kepala desa, tolong hukum mereka sesuai ketentuan yang berlaku."
Aiyin begitu tercengang mendengar perkataan Bibinya.
"Bibi Nesa ini, "
"Diam.!!" bentak bibi Nesa.
"Baik Bu Nesa, sesuai ketentuan, mereka akan di nikahkan besok. "ucapan kepala desa itu membuat tubuh Aiyin lemas, terlebih lagi melihat senyum senang yang terpancar dari wajah bibi Nesa.
Hancur sudah masa depannya, tidak mungkin Ia bisa lari dari situasi ini. karena bibinya pasti akan membuatnya menikah dengan cara apapun.