"Tikus-tikus sialan." gumamnya, dengan kepalan tangan kanannya masih menempel pada tembok berlapis keramik di hadapannya.
Aldy mematikan shower, mulai mengambil shampo dan membersihkan rambutnya.
Ia mendengar pintu ruang mandi itu terbuka. Belum ada lima menit semenjak ia memasuki ruangan ini, dan jam pelajaran olahraga masih tersisa dua puluh menit lebih. Dari apa yang Aldy lihat tadi, tak mungkin ada siswa yang rela meninggalkan lapangan olahraga sampai menit terakhir hanya untuk melihat betapa cantiknya guru olahraga mereka yang baru.
Mungkin ada beberapa yang memang tak terlalu terpikat oleh kecantikan Michelle?
Entahlah.
Namun, suara pintu yang terkunci pun membuat kewaspadaan Aldy meningkat drastis.
Untuk apa pintunya dikunci?