"Astaga, pipiku keram kebanyakan senyum." keluh Maureen sembari memijit-mijit pipinya sendiri. Jean juga setuju dengan Maureen.
"Sumpah, kalo kita naik ke kelas dua, mungkin masih ada Kak Zico yang nemenin kita kemana-mana. Tapi kalo udah kelas tiga, aku gak bisa bayangin setahun penuh harus ngehadapin hari kayak gini. Bisa mati muda aku."
Jean hanya mengangguk sedari tadi. Ia juga sangat kelelahan menghadapi mereka.
Maureen dan Jean tak akan keberatan jika hanya sekedar menyapa, dan kalau ingin mengajak ngobrol, jika topik yang mereka bicarakan tak membosankan maka tak akan ada masalah. Tapi, menghadapi para lelaki yang memiliki modus mereka masing-masing, ini adalah pertama kalinya Maureen dan Jean mengalaminya. Karena selama ini, Aldy, Marsel dan Zico selalu menemani mereka kemanapun mereka pergi. Dan Aldy yang menjadi faktor utama kenapa orang-orang tak berani mendekati Maureen dan Jean.