Chereads / Pangeran Tidurku / Chapter 1 - Prolog

Pangeran Tidurku

Sabellalina
  • --
    chs / week
  • --
    NOT RATINGS
  • 9.3k
    Views
Synopsis

Chapter 1 - Prolog

AIMEE

Aku mendengar suara seorang wanita meminta tolong yang berasal dari sebuah mansion tua yang terletak di samping kiri jalan dengan perasaan takut dan tangan gemetar, aku membuka pintu gerbang besi berkarat itu. Suara decitan nyaring seolah menyambut kedatanganku. Sepeda kutuntun masuk ke dalam halaman mansion yang ditumbuhi oleh semak belukar.

Suasana di sekitar halaman mansion hening dan mencekam hanya terdengar suara ranting yang terinjak olehku dan suara gemerisik daun dari pepohonan seolah-olah sedang berbisik mengenai kedatanganku. Angin berhembus kencang menerbangkan daun-daun kering di sekelilingku. Aku menutup mataku dari debu.

Mansion ini sepertinya sudah lama ditinggalkan oleh pemiliknya. Aku pernah mendengar desas-desus mansion ini berhantu. Saat aku akan berbalik pergi ,suara minta tolong itu terdengar lagi dari dalam mansion. Kutelan ludahku dengan susah payah dan mengumpulkan keberanian untuk masuk lebih dalam lagi. Suara itu kembali terdengar dan semakin jelas. Aku menyimpan sepedaku di bawah pohon dan kembali berjalan untuk mengetahui dari mana asal suara itu.

''Halooooo! Apa ada orang di sini?''

Hening.

Aku berada di depan mansion yang telah ditumbuhi oleh tanaman liar. Jendela-jendela kacanya telah rusak terdesak oleh tanaman yang berlomba-lomba keluar untuk mencari sinar matahari. Aku membayangkan mansion ini dulunya sangat indah dan megah. Pesta-pesta malam dengan alunan musik yang sangat indah seperti di dalam kisah-kisah novel yang aku baca. Seorang pria tampan mengulurkan tangan kepada seorang wanita untuk diajaknya berdansa.

Suara meminta tolong yang berasal dari dalam mansion membuyarkan lamunanku. Sejenak aku ragu masuk ke dalam, karena mungkin saja di dalam sana ada hantunya. Aku mengepalkan kedua tanganku berusaha mengumpulkan keberanian lagi.

Akhirnya aku masuk lebih dalam lagi dan terpesona oleh kemegahan di dalam mansion. Meskipun sudah tua dan banyak debu, mansion ini tidak hilang kemegahannya. Suara kriut lantai kayu begitu memekakan telinga.

''Halo! Apa ada orang disini?''tanyaku sekali lagi.

Suaraku menggema di seluruh mansion. Suara orang yang meminta tolong itu kembali terdengar dan aku yakin suara itu berasal dari lantai dua. Pelan-pelan aku menaiki tangga yang dilapisi oleh karpet merah yang tertutup debu tebal. Sementara itu di sisi lain mansion terdengar bisik-bisik.

Dia datang. Akhirnya dia datang.

Aku tahu pasti dia akan datang.

Dia tidak akan mengecewakan kita.

Aku bergidik ngeri mungkin itu adalah hantu yang sedang berbisik-bisik. Aku mempercepat langkahku menaiki tangga dan terus berjalan di sepanjang koridor lantai dua mencari-cari asal suara. Cahaya matahari mulai masuk melalui celah-celah kaca yang tertutup debu tebal dan sedikit menerangi ruangan di lantai dua.

''Halo! ''

BRAK!

Aku melompat terkejut dan langsung menoleh ke belakang. ''Apa ada orang di sana?''

Jantungku berdebar semakin kencang karena rasa takut yang aku alami, lalu aku melihat ada sebuah pintu di depan yang terbuka menimbulkan suara kriut. Pelan-pelan aku berjalan menuju pintu itu . ''Apa ada orang di sana?''

Tidak ada jawaban. Aku melongok ke dalam ruangan yang terbuka tadi dan melihat sebuah kamar yang sangat megah, lalu aku melihat sebuah bayangan di balik kelambu tempat tidur. Aku memberanikan diri untuk masuk ke dalam kamar dan terkejut saat melihat orang yang aku kenal.[ ]