Chereads / Prof I Love You / Chapter 2 - Membeli Villa di Jakarta

Chapter 2 - Membeli Villa di Jakarta

Universitas Indonesia merupakan universitas nomor satu di negara ini sekaligus universitas yang melahirkan tokoh-tokoh berpengaruh di Indonesia. Tidak terbatas di bidang akademik saja, banyak lulusan yang sukses di bidang non akademik. Politik, dunia hiburan, olahraga, dan lain-lain. Karena kesuksesan alumninya membuat universitas ini terus berkembang sebagai universitas terbaik dan yang paling favorit.

Hanya saja, tingkat pendidikan di Indonesia masih dibilang rendah jika dibandingkan dengan negara-negara lainya. Terbukti dari sedikitnya orang indonesia yang mampu meraih kejuaraan akademik tingkat internasional seperti Medali Fields ataupun Nobel. Jika bertanya kepada dunia tentang siapa orang yang paling jenius di Indonesia, maka jawaban mereka serempak. B.J. Habibie. Orang yang berjasa atas teori-teorinya mengenai pesawat terbang. Karena beliau lah orang-orang dapat menempuh jarak jauh dengan singkat dengan adanya pesawat terbang.

---------

Bandar udara Soekarno-Hatta, Jakarta.

Rey, saat ini mengenakan pakaian kasual. Atasan jaket bomber coklat dan celana chinos navy. Hampir mirip dengan Supermodel David Gandy, hanya saja Rey jauh lebih muda. Berjalan sambil menarik kopernya menuju Hokben. Restaurant jepang ini cukup terkenal di bandara, banyak turis maupun warga domestik yang makan di sini. Hokben adalah tempat makan khas jepang yang menyediakan banyak menu yang terkenal, seperti ramen, sushi, sukiyaki dan masih banyak lagi.

Sesampainya di tempat makan, dia sedikit bingung karena semua tempatnya penuh. Melihat sekeliling dia hanya menemukan satu tempat kosong namun ada pelanggan lain yang duduk.

Karena dia lapar, dia hanya bisa bertanya.

"Permisi, apakah tempat duduk ini kosong?" Tanya Rey dengan sopan, bahasa inggris tentunya. Dia belum pernah mempelajari bahasa indonesia sebelumnya. Dia bekerja di kelas internasional, jadi hanya menggunakan bahasa inggris sebagai dasar.

"Oh silahkan" Wanita itu sedikit tertegun. Hanya beberapa saat sebelum fokus kembali ke gadgetnya

"Baik, terima kasih" Di depanya adalah wanita cantik. Mempunyai rambut sebahu. Mengenakan Sweater putih dikombinasikan dengan celana jeans abu-abu dan sepatu boot coklat. Umurnya mungkin 20 an.

Wanita didepanya tidak memperhatikan dia sama sekali, dia hanya fokus dengan gadgetnya. Rey juga tidak peduli. Dia memesan ramen dan memakanya sampai habis. Setelah selesai makan Rey menyapa wanita itu lagi sebelum pergi keluar bandara. Wanita itu membalas sapanya dan sedikit tersenyum. Cantik!

"Sial, itu tadi sangat cantik, jika saja aku meminta nomornya tadi. Lupakan, jika takdir kita bisa bertemu lagi" Gumam Rey sambil berjalan keluar.

Kecantikan dingin itu sulit diatasi oleh orang yang tidak pernah merasakan romansa sebelumnya. Pada bidang akademik atau kekuatan, Rey ahlinya. Namun jika masuk bidang percintaan dan romansa dia pemula seutuhnya. Pekerjaanya sebelumnya menuntut dia untuk menjadi iblis sejati tanpa perasaan, karena itu dia muak.

Di dalam taksi.

"Kemana pak?" Tanya supir dengan bahasa inggris. Mungkin karena dia melihat Rey sebagai turis. Penampilanya memang seperti turis, terutama mata biru langitnya.

"Kawasan Villa,Kebayoran lama, Jakarta selatan"

"Oke"

Dua jam perjalanan yang melelahkan, Kota ini tidak pernah lepas dari kata macet apalagi di jam kerja. Sampai di depan villa mewah, ada dua orang laki-laki paruh baya yang sudah menunggunya. Rey menjabat tangan mereka dan berbicara dengan bahasa inggris.

"Maaf lama, seperti biasa jakarta selalu macet" Sambil tersenyum.

"Tidak masalah" Jawab pria paruh baya itu dengan santai.

"Bagaimana aku harus memanggil kalian?" Tanya Rey.

"Oh, saya Rangga dan pria disebelah saya adalah asisten saya. Jadi mister Rey langsung masuk saja dan melihat-lihat"

"Baik"

Sebelumnya Rey sudah melihat-lihat villa yang dijual di jakarta melalui Online. Merepotkan jika harus mengelilingi kota ini. Dia melihat bahwa villa ini cocok dengan kepribadianya.

Memasuki dalam villa, Rey cukup puas dengan dekorasi villa ini. Modern futuristik, setiap bagian seperti lampu bahkan pintu dapat dikontrol dengan suara dan gerakan secara wireless. Villa mempunyai sistem AI sendiri yang maju. Villa ini mempunyai 3 lantai dengan 5 kamar. Dua kamar di lantai satu dan dua dan satu kamar di lantai yang ketiga. Kamar dilantai ketiga adalah kamar yang paling besar merupakan kamar utama. Villa ini juga di lengkapi dengan kolam renang. Area keluarga juga cukup besar, terdapat sofa di depan Televisi 50 Inch. Meja makan di dakat dapur. Dan fasilitas lainya.

"Bagaimana mister Rey apakah anda puas dengan villa ini?"

"Bagus kurasa, Villa ini sesuai harapanku. Langsung saja sesuai kesepakatan awal kita, 60 milyar (Rupiah)?"

"Tentu mister, bagaimana dengan metode pembayaranya? Apakah cash atau kredit?"

"Cash" Jawab Rey spontan. Jika bawahanya di Amerika tahu dia membayar kredit untuk Villa dimana dia menempatkan wajahnya? Hal yang paling tidak ditakuti Rey di dunia ini adalah kehabisan Uang.

Dia memiliki kekayaan Milyaran Dollar US. Jika dia ingin melaporkan kekayaanya, dia bisa masuk majalah Forbes kapanpun dia mau. Hanya saja low profile lebih nyaman. Dunia bisnis kejam, menjadi konglomerat pasti akan diburu oleh pajak yang tidak masuk akal. Belum lagi perusahaan-perusahaan yang ingin membicarakan kesepakatan kerja. Berfikir saja merepotkan.

"Bagaimana? Sudah masuk." Tanya Rey.

"Ah, ok" Jawab Pak Rangga dengan linglung.

"Sudah, sudah masuk mister Rey, Terimakasih." Jawabnya lagi.

"Sama-sama, senang berbisnis dengan anda" Rey tersenyum sembari menjabat tangannya.

Di sebelah pak Rangga, asisten itu berdiri dengan sangat tertegun. Melihat dari kesepakatan harga tadi, dari Rey menyebutkan harga hingga membayarnya. Tidak memakan waktu lebih dari satu menit. Kejadian itu sangat cepat dan singkat. Seolah membeli permen.

"Apakah kamu serius? Sialan ! ini 60 milyar, apa-apaan dengan ekspresimu itu, seakan 60 milyar adalah koin timezone!" Asisten itu mengutuk keras di dalam hatinya. Asisten itu cukup kaya, sebagai manajer bisnis real estate mewah dia memiliki gaji bilanan puluhan juta dan belum lagi komisi yang dia dapatkan dari penjualan villa juga mencapai ratusan juta. Tapi didepan mister ini dia seperti pengemis jalanan!

"Oh iya mister Rangga, apakah anda memiliki rekomendasi tempat untuk membeli mobil?" Tanya Rey.

"Mobil? Model seperti apa yang mister inginkan?"

"Utamakan Sport"

"Mobil Sport yang bagus-bagus mungkin di TDA Luxury Toys, kebayoran baru. Koleksi disana terkenal lengkap dan bervariasi dari brand-brand di seluruh dunia."

"Baik, Terimakasih infonya"

"Siap mister, jika begitu saya ingin pamit dahulu. Karena mister baru saja sampai pasti lelah dan membutuhkan istirahat. Saya tidak akan mengganggu."

"Oke"

Rey sangat santai saat ini, sendiri dirumah yang besar tidak mengganggunya sama sekali. Dia terbiasa. Jika dia memperhatikan, kompleks yang dia tinggali berisi villa-villa mewah juga. Terdapat lima villa mewah tiga lantai yang ada di kompleks ini dan villa diberi nomor sesuai dengan tingkat harganya. Punya Rey adalah nomor satu, yang berarti itu adalah Raja Villa disini.

Di ruang kendali keamanan, dia sedang sibuk memodifikasi progam AI. Dia ingin mengganti sistem keamanan villa ini dengan AI yang dia kembangkan sendiri, yaitu "F.R.I.D.A.Y". Nama itu diambil dari AI milik Tony Stark di film sains fiksi Iron Man. Rey fanatik dengan Tony Stark, dia bahkan pernah bereksperimen dengan baju-baju tempur, namun perkembanganya lambat karena ketersediaan materi yang langka. AI buatanya sering kali di incar oleh ayah angkatnya, tapi dia tidak akan pernah memberikan kodenya sama sekali. Akhirnya Albern hanya bisa putus asa dan berhenti menanyakan tentang AI ini. Mungkin di Bumi saat ini, hanya Rey yang memiliki AI tercanggih.

"Friday" Diciptakan dengan jutaan baris kode yang sangat kompleks dan sangat mustahil ditiru kecuali Rey memberikan salinanya. Sistem keamananya super. Sebanding dengan pusat data NASA. Chip "Friday" Sendiri memiliki speksifikasi dewa. Seperti layaknya superkomputer yang menggabungkan lebih dari ribuan CPU. AI ini terhubung secara langsung dengan 5 satelit yang Rey Kembangkan diam-diam sendiri tanpa ada siapapun yang tahu, termasuk ayahnya. Lima satelit bisa menerobos data apapun yang ada di dunia ini dengan kemungkinan terlacak hampir nol, Rey menyebutnya "Ghost Satelit". Bahkan ketika dia mencuri database model satelit NASA, mereka tidak tahu apapun. Tidak ada jejak. Itu juga alasan megapa Rey tidak pernah gagal mencari targetnya saat dia masih di Trinity.

Setelah selesai memodifikasi seluruh sistem keamanan villa, Rey mandi. Selesai mandi Rey sadar ketika dia membuka koper. Ketika dia membukanya yang dia temukan bukanlah pakaian yang harus dia bawa. Tetapi kumpulan senjata api lengkap dari handgun sampai sniper rifle.

"Persetan!, Orang tua itu benar-benar tidak perhatian." Rey mengutuk ayahnya sendiri, bagaimanapun koper itu disiapkan ayahnya sendiri yang mengatakan itu berisi pakaian dan keperluanya. Sebab itu Rey tidak repot-repot untuk mengeceknya. Tapi siapa sangka bahwa orang tua itu benar-benar penipu. Untuk membawakan senjata lengkap, apakah dia ingin aku menjadi teroris? Rey memperhatikan bahwa koper itu adalah koper yang dikembangkan Trinity dengan bahan khusus. Sehingga koper ini bisa lolos dari pemeriksaan petugas bandara. Bahkan jika kamu memasukan bom nuklir di koper ini, petugas bandara tidak akan tahu.

Selesai megutuk. Rey capek kemudian tidur telanjang. Dia hanya memiliki satu pakaian yang dia pakai sebelumnya dan sekarang sudah malam. Lebih baik lupakan dan besok membeli pakaian baru.