"Saya juga ingin bahagia ayah. Kenapa ayah Cuma memikirkan kebahagiaan bunda, dan tidak memikirkan kebahagiaan Rafa? Bahkan saat ayah meninggalkan bunda, yang ayah pikirkan itu cuma memikirkan kebahagiaan bunda. Tidak memikirkan saya yang masih sangat butuh keberadaan bunda. Tapi ayah justru tega memisahkan kami berdua." Ujar Rafa yang tidak tahan untuk mengeluarkan unek-uneknya.
"Jadi kamu tidak bahagia dengan ayah?" tanya Ayahnya dengan raut wajahnya sedih menatap anaknya. Dia berpikir selama ini dia sudah menjadi ayan dan ibu untuk putranya.
"Saya bahagia dan saya sangat bersyukur jika ayahlah ayah Rafa. Tapi Rafa juga ingin merasakan sosok kehadiran Bunda dalam hidup Rafa. Rafa Juga ingin merasakan keluarga yang utuh ayah." Ucap Rafa sambil meneteskan air matanya.