"Kalau kamu takut, kamu harus menerima pernyataan cinta saya ke kamu atau paling tidak berusalah untuk menyukai saya. sebab kamu tidak akan pernah menyangka apa yang saya akan lakukan padamu, jika pada akhirnya saya putus asa untuk meluluhkan hatimu.
"Bisa kah kamu tidak melakukan pemaksaan seperti ini? Hati kan tidak bisa di paksa." Protes Alifah bahkan dia berani mendengus di hadapan Alif secara terang-terangan.
"Maka dari itu, kamu harus memaksa hatimu untuk menyukai saya. paksa hatimu untuk menerima saya sebagai suamimu. Yang lebih penting, paksa hatimu untuk menerima pernikahan ini agar kamu tidak merasa jika pernikahan ini palsu. Dengan begitu saya tidak akan melakukan sesuatu yang mungkin saja kamu akan membenci itu." Mohon Alif dengan bersungguh-sungguh.
Alifah terdiam mendengar permohonan suaminya, apakah dia serius mengatakan itu dari lubuk hatinya yang paling terdalam.