Angin-angin berhembus pelan, daun-daun diatas tebing-tebing saling berjatuhan kearah tanah hamparan tersebut. Ya, ini adalah tempat pertempuran tersebut dan kini disinilah semua mahluk dunia Arthera berkumpul tak terkecuali Violet.
Mereka berkumpul disini untuk memperebutkan pack terkuat yang telah ditinggalkan oleh pemiliknya. Diamonds pack, pack terbesar dan terkuat yang Raja dan Ratunya telah tiada. Pemiliknya adalah Raja dan Ratu dunia Arthera. Ya, itu adalah pack kedua orang tua Violet, Violet sendiri sudah memiliki pack sendiri sedari kecil yaitu Bluelans pack.
Ia dari kecil sudah berpisah dari kedua orang tuanya, dengan alasan agar tidak ada yang tau bahwa Violet adalah penerusnya. Walaupun dulu ia belum menjadi Ratu di Bluelans pack, tapi ia cukup dihormati disana.
Violet sendiri tidak memiliki keinginan untuk merebut pack kedua orang tuanya tersebut, toh jika ia merebutkan pack itu dengan alasan ia adalah penerusnya, maka identitasnya akan ketahuan.
Tidak ada yang menyadari keberadaan Violet kecuali 1 orang. Yap, ia adalah mate Violet. Mate sendiri memiliki artian ikatan sepasang kekasih yang sudah dihubungkan semenjak mereka terlahir. Violet juga menyadari ada sesuatu yang seolah menarik perhatiannya, ia melihat sosok Raja vampire cukup muda dan tampan. Disekeliling pria tersebut terdapat cahaya yang indah, pria itu juga menatapnya dengan mata menyipit hanya untuk memastikan siapa matenya tersebut.
Sebelum pertarungan tersebut dimulai, sebuah suara yang cukup keras bergema dilangit. Suara itu selalu muncul ketika akan memulai perang, suara itu memperingati setiap mahluk yang berada disana untuk tidak berbuat curang karena perang mereka selalu diawasi.
"Perang kalian selalu diawasi, bersikaplah dewasa dengan tidak berbuat curang. Jika salahsatu diantara kalian berbuat curang, langit yang akan menghukum! Ingat dunia ini selalu memiliki penerus, dan kalian sedang diawasi oleh penguasa tersebut" Ujar suara tersebut
Suara tersebut berasal dari penguasa Dunia Arthera sebelum-sebelumnya. Itu adalah salah satu contoh peraturan Dunia Arthera.
Ketika suara tersebut menghilang, perang pun dimulai. Para mahluk-mahluk tersebut saling berhamburan saling menyerang. Terlihat dari sana hanya 3 wujud Phoenix, Phoenix itu menyerang dari atas. Walaupun begitu tidak ada yang menyadari keberadaan Violet.
Cukup banyak yang kalah akibat serangan Phoenix dan Dragon yang menyerang dari atas. Para elf dari pihak musuh pun langsung menyerang kearah dragon dan Phoenix menggunakan panah.
Dragon cukup kalah telak karena ia hanya hidup dengan bangsanya jadi tak ada yang membantunya. Sebaliknya, Vampire lebih unggul karena setiap 1 orang disana menggeluarkan cukup banyak sekelompok kelelawar.
Para penyihir pun juga tak mau kalah, ia menggunakan element api untuk membakar kelelawar dan menggunakan element tumbuhan untuk menjerat pergerakan angel.
Keadaan mereka untung dan rugi. Walaupun hidup mereka berdampingan kecuali Dragon, tetap saja mereka cukup sibuk untuk melindungi yang lain karena nyawa mereka terancam.
Violet mengamati penuh seksama, ia merasa ada sesuatu. Setelah mengamati penuh seksama, ia menemukan seorang gadis kecil yang berlari menuju peperangan berlangsung. Sontak saja Violet loncat begitu saja, ia mendarat dengan keadaan mulus.
Violet berlari kearah gadis tersebut, ketika ia hampir sampai pada gadis tersebut seseorang menghalangi jalannya.
"Woah, liat siapa disini! Ratu yang legendaris!" Ujar sosok itu mengejek
"Minggir!" Balas Violet acuh
"Bermainlah sebentar denganku, Vio!" Sosok itu tetap tak mau kalah, ia menodongkan pedangnya tepat disamping leher Violet disebelah kanan
"Aku sedang tidak ingin bermain-main, Sean" Ucap Violet penuh penekanan, Violet menggeluarkan pedangnya dari kekuatannya dan segera menepis kuat pedang Sean
Sean sendiri adalah teman masa kecilnya sebelum pada akhirnya, ayah Sean berkhianat kepada ayahnya Violet. Sean adalah bangsa half elf.
Pedang Sean terlempar jauh, Violet segera menodongkan pedangnya tepat dileher Sean. Sedikit saja pergerakan dari Sean, maka lehernya akan tergores oleh pedang yang sangat tajam tersebut
"Aku sedang tidak ingin berurusan dengan pengkhianat sepertimu!" Ucap Violet, yang diajak bicara hanya tersenyum simpul. Lalu ia bersiul memanggil sebagian kawannya
Sekitar 6 orang datang menghampiri mereka berdua, mereka mengelilingi Violet dengan senjata masing-masing. 3 orang membawa panah, 2 orang membawa cambuk, 1 orang membawa pedang. Sedangkan Sean sudah pergi pada saat Violet tadi.
'Sial'...batin Violet, hanya itu yang ia ucapkan walaupun dalam hati.
Ia terpaksa harus berubah wujud menjadi Phoenix, sebenarnya ia mampu untuk menghabisi mereka dengan mudah tapi yang ia pikirkan saat ini adalah gadis itu.
Seketika muncul kabut tebal berwarna gold soft mengelilingi Violet, para elf yang mengerubunginya tadi menjadi was-was. Ketika kabut itu mulai menipis sosok Phoenix terbang begitu saja, Phoenix berwarna emas dengan mahkota kecil yang bertengger manis dikepalanya.
Para mahluk yang berada diarea tempur tersebut memandang takjub kearah Violet, sedangkan para Phoenix lainnya memandang binggung pasalnya mereka tak tau jika masih ada Phoenix lain.
Violet menyeburkan api tersebut kearah penganggu tadi, yang berada didekat para elf itu pun segera menghindar. Para elf lain pun juga melempar anak panah mereka kearah Violet karena merasa packnya terancam. Violet tak menghiraukan panah-panah yang menggores sayap dan tubuhnya tersebut, ia memilih terbang tinggi dengan kekuatan penuh yang menciptakan debu berterbangan.
Ketika ia sampai pada ketinggian yang cukup untuk mengawasi peperangan tersebut, matanya bergerak cepat mencari sosok gadis kecil tadi. Cukup lama setelah mengawasi rimbunan mahluk disana, ia menemukan gadis kecil tersebut terluka karena sebuah panah yang melesat kearah yang salah.
Violet segera saja menghampiri gadis tersebut dengan kecepatan tinggi, mahluk yang menyadari akan sesuatu yang akan jatuh hanya bisa berlari sambil mengatakan kata 'awas'
Setelah hampir sampai pada tanah, Violet segera mengubah wujudnya menjadi manusia kembali. Ia berlari kearah gadis kecil tersebut, ketika ia sampai ia segera memeluk gadis tersebut dan setelah itu muncul pelindung diarea mereka berdua.
•••✓✓•••|
Jrenggggg.....
Chapter pertama udah keluar, gimana? Seru gak ni?
Btw sorry ya, typo bertebaran. Revisinya nanti aja setelah tamat 。◕‿◕。