Chereads / JODOH DADAKAN DARI LANGIT / Chapter 7 - Dilanjutkan

Chapter 7 - Dilanjutkan

Ridho berpikir keras, dia mencoba memikirkan hal yang tidak akan ia sesali dikemudian hari. Dia bener - bener ga abis pikir kenapa pemikiran Yesi bisa sama kaya Alita. Apa mungkin bener emang sebaiknya dia tidak bercerai dengan Yesi.

"Sumpahh otak gue serasa mo meledak, kenapa juga gue harus mau dijodohi. Kalo gue nolak pasti gue sekarang udah sama Alita dan pasti gue bahagia sekarang sama Alita. Ya Allah kenapa cobaan - Mu begitu berattt", Ridho mau nangis tapi malu diliat mukanya sendiri dari kaca kamar mandi yang lebar itu. nah lo ama diri sendiri aja gengsian lo Ridho😂

Ridho udah merasakan kulitnya keriput karena kelamaan berendam di bath tub. Dia mengambil handuk dan membungkus badan bagian bawahnya dengan rapat. Lalu ia menguras bath tub dan mengganti airnya.

Ridho kembali kamarnya dengan handuk bagian bawah aja. Yesi masih berada dikamar Ridho karena memang mereka belum resmi bercerai. Ridho sebenarnya agak risi karena dia mau ganti baju dan Yesi masih ada dikamar itu dan dengan polosnya matanya terus memandang ke arah Ridho.

"Kamu kenapa liatin aku trus sih? Risi tau sih", Ridho mau ngusir Yesi tapi dia ga enak hati karena dia masih bimbang dengan keputusan bercerainya.

Kalo nanti ujungnya mau rujuk dan nerusi pernikahannya kan bisa malu Ridho ngusir istri dari kamar mereka sendiri.

"Oh emang kenapa Mas? kan aku udah liat semuanya yang kamu tutupin itu. Kok kamu kaya malu gitu sih Mas? Mau aku gantiin baju kah?", Yesi yang tau suaminya risi gitu malah mengodanya sehingga muka Ridho jadi merah padam karena malu.

"Ahh kamu ngomong apa sih. Otak kamu mesum banget sih", Ridho menjawab dengan segala gemetar malunya. Ini juga Yesi malah goda gitu sih tambah bingung kan Ridho gantinya mau gimana.

Ridho bergegas ke wardrobe dengan muka yang merah padan gitu. Dia bener - bener bingung harus gimana. Tapi begitu dia masuk ke wardrobe dia terpikir buat ganti baju disana. Walaupun wardrobenya ga terlalu luas tapi cukuplah kalo cuman buat polahnya dia ganti baju.

Sebenarnya penggap juga ganti disana tapi ya mau gimana lagi daripada diliatin sama istrinya. Lagian Ridho aneh - aneh deh diliat istri sendiri kok ga mau. Trus maunya diliatin siapa sih lo Ridhoo.

"Ehh buset abis mandi bukannya seger malah jadi keringetan gini. Udah kaya olah raga malem aja gue. Mana udah jam 10 lewat lagi pasti nanti Miko bakal ngomel", begitu selesai ganti Ridho mengelap keringat yang bercucuran diwajahnya biar ga keliatan kalo dia didalam wardrobe itu gerah :v kan bisa malu nanti kalo Yesi tau.

Melihat suaminya keluar dari wardrobe udah pakek baju dia langsung berdiri. Sebenarnya dia mau ketawa tapi kasian aja ngeliat muka suaminya yang kaya orang abis maraton gitu, keabisan napas keringetan pula. Dia ga abis pikir sama suaminya sebegitu gengsinya dia sama istrinya sendiri, sampek - sampek ga mau ganti didalam kamar karena ada dia.

"Lho Mas? Kamu ganti diwardrobe? wardrobe kita kan ga ada tempat ganti bajunya, disanakan cuman buat nyimpen baju Mas. Venfilasinya diatas pula cuman sedikit lagi. Emangnya kamu ga gerah apa ganti disana?", Yesi mencoba basa - basi karena kasian kalo dia godain suaminya padahal dia udah tau kalo suami gerah disana soalnya diliat dari wajahnya aja udah ketara.

" Engga kok biasa aja. Kamu engga susuin Tommy? Dia emang udah tidur?", Ridho gantian basa - basi biar ga keliatan boong gitu :v

" Tommy udah tidur dari tadi Mas. Kamu udah rapi gini mau kemana? Aku ikut ya? kitakan udah lama ga pernah jalan bareng terakhir kalo ga salah satu tahun lalu deh, sebelum aku hamil Tommy. Itu pun kita cuman sandiwara"

"Emmm aku mau ketemu sama Miko. Aku ada urusan sama dia. Kamu ga usah ikut ya lain kali aja kita jalan. Aku janji deh terserah kamu mau kemana yang penting pas aku ada waktu luang aja", Ridho mengalihkan pembicaraan dengan menyakinkan Yesi kalo dia mau jalan sama istrinya itu. Ridho ga mau Yesi sampek tau kalo dia ketemu Miko mau konsultasi tentang rumah tangga mereka.

" Ohh gitu ya udah deh. Tapi beneran ya Mas aku bakal tagih janji kamu!"

Ridho tersenyum kepada Yesi dan mengangukan kepala tanda setuju. Lagian ga ada salahnya pergi jalan sama istri sendiri. Ridho langsung mengambil jaket, kunci mobil, dompet dan handphonenya. Melihat suaminya sudah mau pergi Yesi segera mengambil tangan Ridho dan mencium tangan Ridho.

"Hati - hati ya Mas"

"Iya.., Assalamualaikum"

" Waalaikumsalam"

Yesi mengantarkan suaminya sampek ke garasi. Setelah itu dia kembali ke kamar dengan berbunga - bunga. Yesi senang sekali akhirnya Ridho bisa berubah dan sepertinya mulai bisa menerima kehadirannya dan melupakan Alita. Setelah masuk kamar Yesi segera berganti pakaian tidur dan bersiap ke pulau mimpi.

****

Ridho memarkirkan mobilnya diujung sendiri agar dekat dengan pintu masuk kafenya. Begitu Ridho masuk kafe dia cilang - cilung nyari Miko. Setelah menemukan temannya itu Ridho segera bergegas menghampirinya.

" Sorry bro gue telat, ada masalah sedikit tadi"

" Masalah sedikit tapi gue nunggu sampek kopi gue abis gini Dho"

"Ya Maap, Ya udah pesen lagi aja yah, kopi lagi kan?"

"Ehh gila lu, ya engga la gue jus alpokad aja. Kopi dua gelas mau begadang sampek pagi gue?"

"Hahaha oke lah"

Ridho memanggil mba pelayannya dan memesan dua jus alpokad. Lalu sambil menunggu pesenannya mereka datang, Ridho langsung to the point aja sama Miko. Karena mereka udah temanan lama jadi ga perlu basa - basi langsung aja.

Ridho menceritakan semua masalah yang dia alami sampai dia pun bercerita soal pertemuannya dia dengan Alita mantan yang masih disayangnya itu. Begitu Ridho selesai bercerita pesanan mereka sudah datang jadi mereka minum dulu. Lalu Miko mulai memberikan sarannya

" Kalo menurut gue sih bener ya apa yang dibilang sama MANTAN lo itu. Lo mendingan lupain dia dan memperbaiki hubungan rumah tangga lo. Lo itu lebih baik mempertahannya yang udah pasti didepan mata Dho"

"Iya juga sih Ko tapi sebut mantannya ga udah ngegas gitu"

" Ya biarin lah orang udah mantan, emang kenapa? lo ga trima? Ehh Dho lo yang cerita sendiri barusan lo udah ditolak sama dia jadi ya ga ada harapan lagi lo sama dia"

"Iya juga ya Ko. Apa dengan gue ga cerai sama Yesi itu adalah pilihan yang benar?"

"Dho gini ya lo kan udah punya anak dari Yesi dengan adanya anak itu bakal mempererat hubungan lo sama Yesi jadi lebih baik lo cabut gugatan percerainya lo itu. Sebelum terlambat Dho.

Inget ya penyesalan itu datengnya belakangan kalo datengnya awal bakalan nyungsep dia"

"Okelahh makasih ya Ko. Lo emang sahabat gue yang bisa diandelin kapanpun"

"Yaelahh Dho kek sama sapa aja lo, slow ajalah ya"

Setelah membicarakan masalahnya Ridho mereka mengganti topik pembicaraan sampek ga kerasa udah setengah 12 malem. Mereka segera pulang ke rumah sebelum di usir sama pengawai kafenya karena udah mau jam tutup.

Di jalan Ridho memikirkan apa yang dikatakan Miko tadi. Lalu dia memutuskan untuk mengikuti saran Miko dengan mencabut gugatan cerai yang diajukan. Dan melanjutkan pernikahannya.

***

Sesampainya dirumah Ridho sudah merasa mengantuk tapi begitu dia masuk kamar matanya terbelalak ngantuknya mendadak ilang. Ridho melihat Yesi tidur dengan baju tidur yang seksi dan itu lah yang menyebabkan Ridho tidak bisa menahan hasratnya ketika melihat Yesi yang seperti ini.

Ridho segera mencuci muka dan berganti pakaian lalu dia berbaring disamping Yesi dan mengambil pengaman dilaci agar Yesi tidak kebobolan karena kasian Tommy kalo sudah punya adik dia sekarang masih 1 tahun.