Mereka berempat sudah memulai makan malam mereka. Alex tampak menikmati setiap ocehan yang keluar dari mulut Shefa, sesekali ia tertawa karena Shefa menceritakan hal kejadian yang lucu.
"Ah, aku bisa pingsan kalau harus tertawa seperti ini," ucap Shefa sambil menyeka air matanya karena terus saja tertawa. Dia baru saja menceritakan pengalamannya saat pertama kali bertemu dengan Frans.
"Untung saja malam itu kami tidak terlalu mabuk. Kalau tidak, mungkin saja aku dan Frans tidak akan berjodoh," ucap Shefa sambil menghela napasnya.
Hanny lebih banyak diam, tapi dia sadar kalau tatapan Alex lebih sering mengarah pada Sheren. Sejak tadi dia mengawasi gerak gerik Alex, dan dia sangat yakin kalau Alex lebih sering menatap Sheren.
"Cukup dengan semua ceritamu, Shefa. Aku bisa saja memuntahkan isi makananku lagi, karena ceritamu yang lucu itu," ucap Shefa menyudahi makan malamnya, dia menyeka sudut bibirnya dengan ujung napkin putih.