Hayden sudah tidak bisa menahan diri dan mendaratkan bibirnya pada bibir Sheren. Membuat istrinya tidak bisa berkata apapun selain merasakan ciuman bibir yang terasa lembut.
Ada balasan balik yang diberikan oleh Sheren. Dia mulai mendorong tubuh Hayden kearah belakang, hingga membentur pelan pada tepi meja. Sheren melumat bibir Hayden dengan mudahnya, dengan kedua tangannya bertumpu pada dada bidang Hayden.
Sheren bisa merasakan bagaimana permukaan kulit Hayden yang terasa hangat. Bahkan dia yakin bisa merasakan degup jantung Hayden yang mulai cepat.
Dua bibir yang kembali bertemu, dan tidak bosan dengan permainan saliva yang baru saja dimulai. Mereka saling melumat merasakan rasa manis dari setiap bibir mereka dengan perasaan yang kembali terbuai dan bergejolak.
Hayden memegangi kedua bahu Sheren, tepat disaat Sheren akan menurunkan celana panjang yang menutupi keperkasaannya.
"Ini belum waktunya Sheren," ucap Hayden dengan senyuman nakal.
