"Sayang sekali. Padahal kita baru bertemu tapi kau sudah akan pergi ke Australia?" ucap Frans heran.
"Ya, begitulah risiko yang harus aku hadapi dengan profesi ini. Mungkin kita bisa bertukar nomor, setidaknya kita masih bisa berkomunikasi," usul Keenan dan sudah mengeluarkan ponselnya.
"Ide bagus, Keenan. Mungkin setelah kami menikah, kami bisa pergi ke Australia untuk berbulan madu," Frans pun sudah mengeluarkan ponselnya.
"Sayang, kau lupa ya. Kita akan berbulan madu ke Jepang," Shefa mengingatkan.
"Tentu saja aku ingat," Frans meraih tangan Shefa dan menggenggamnya dengan erat. "Kemanapun kau pergi aku akan ikut bersamamu," ucapnya dengan romantis.
Keenan hanya bisa diam menatap keromantisan antara Shefa dan Frans. Tiba-tiba saja dia mengingat pesan dari kakaknya untuk segera menikah. "Wah… apa seperti ini jika aku memiliki pasangan?" pikirnya.