Chereads / The Fighter . / Chapter 4 - Four

Chapter 4 - Four

happy reading readers-nim..

.

.

.

.

.

.

.

.

.

the fighter

.

.

.

.

.

.

.

.

""bukankah kita akan sama seperti mereka? berakhir mengenaskan."

"ja-jangan bicara seperti itu. kau membuat yang lain takut"

"karena itu. percuma kita mempertahankan nyawa kita dalam perang dengan makhluk itu. bukankah itu percu-"

BUGH

"JAGA MULUT LU, BRENGSEK!!"

"Minhyun, tenanglah"

"sekali lu ngomong gitu, gue sendiri yang bunuh elu. liat aja!"

"sial, dia kenapa sih"

"dia ga suka sama orang yang cepet putus asa, Jeno. Dan berenti provokasi orang, kita disini lagi pada sensitif"

"kamu gak apa-apa Jeno? ya ampun darah! bentar aku ambil kotak p3k dulu"

"sumpah gue mau muntah denger akting lu. berenti kayak gitu kalo kita cuma berdua Lee Brengsek Ji-eun"

"udah keahlian gue. Lo gak usah komentar, dan apa-apaan tuh? brengsek?! ngaca tuan muda Jeno yang terhormat!"

"Terserah lu, kalo gue Brengsek lu itu definisi dari gila. lebih tepatnya psikopat gila bermuka dua"

"eoh! saya tersanjung atas penghargaan yang anda berikan, tuan."

"mati aja lu"

'kalo dendam gue belum tercapai gue ga akan berenti Jeno. gue bakal bikin dia sehancur-hancur di tangan gue. pasti.'

.

.

.

.

.

.

"oke, semua sudah kebagian senjatakan? sekarang dari setiap ketua kelompok akan saya panggil maju kedepan, saya juga akan memberi tugas masing-masing kelompok dalam surat yang akan di bagikan ke tiap ketua kelompok..

yang pertama, Daniel..

Jaehyun..

Hanbin..

Suho..

Jungkook..

Yiren..

jika ada yang berkena-" Namjoon

"PAK!! SAYA GA MAU 1 KELOMPOK SAMA SI YIREN!! MASA GUE YANG CANTIK GINI SATU KELOMPOK SAMA YANG NORAK, GAK PAK! SAYA GA SETUJU!" Irene

"EH IRENE! LU NGOMONG BAEK-BAEK DONG! GA SETUJU YA BIASA AJA. GA PERLU JELEKIN ORANG JUGA KALI!" June

"APE LU MARAHIN SAHABAT GUE HA?! NGAJAK BERANTEM LU?!" Rose

"Diam elah, berisik banget sih." Suga

"MASALAH LU APE SI AMA GUE, HA? HAYOK SINI!" June

"Diam anak-anak, di-" putus Bu Wendy

"DIAM! CUKUP!!" teriak Yiren

semua di ruangan yang awalnya rusuh tiba-tiba hening akibat suara teriakan Yiren.

"cukup. pak, karena saya tidak di terima sebagai ketua biar yang lain saja. Dan kalau di pikir Irene juga lebih baik daripada saya" Yiren

"heh, nyadar juga Lo. kemana jiwa kesombongan elu yang dulu hah? udah ciut? takut lu Sekarang Ama gue?" irene

"Irene, lu udah kelewatan. Yiren lagi terpukul tau gak?! ga seharusya elu bikin dia sedih kayak gitu"Hayyi

"Itu sih urusan dia, kenapa gue yang sewot" Irene

"bener kata irene, emang perlu di kasih pelajaran anak songong kayak dia." rose

"Irene!!" Jimin

"udah Jim, ga usah" Yiren.

setelah berhenti membuat Jimin tenang. Yiren menyerahkan surat itu kepada Irene.

"..." Yiren menyerahkan surat dengan diam

"kenapa?! gak bisa ngomong lu? gue ga mau 1 kelompok sama bejat kayak lo" panas Irene

"oke. gue.. capek rene. ambil" serah paksa Yiren kepada Irene.

"IRENE! INI SUDAH KELEWATAN. KITA DISINI TIM DAN BERHENTI KERAS KEPALA. KAMI MEMILIH YIREN KARENA DIA DAPAT DI ANDALKAN DAN SEKARANG... haah, sudahlah karena sekarang kamu ketuanya bersikaplah layaknya pemimpin, mengerti" Namjoon

"iya pak" Irene

"huh, baiklah. kalau begitu Yiren bisa masuk ke tim Jungkook"

"SAYA GAK TERIMA PAK!! YIREN HARUSNYA MASUK TIM SAYA" tolak Suho

"apa-apaan sih elu, Ho. jangan ikutan keras kepala juga deh!" bentak Jimin

"kami kekurangan sniper pak, dua orang teman kami juga tidak tahu kondisinya sekarang. Dan untuk berjaga di tempat spesifik adanya zombie kami akan kewalahan" jelas Suho melirik Jungkook

dengan senyum mengejek.

"Jung, masa elu mau nyerahin Yiren sama mereka sih. gue ga terima dan ga bakal terima. gue mohon Jung, jangan." Jimin

"bagaimana Jungkook?" Namjoon

"...

baik pak, saya terima" Jungkook

'sial, kenapa harus Yiren sih'

'gue bakal hancurin elu jeon'

'jeon Jung sialan, dia mikirin paan sih'

'jungkook..'

'gue belum kalah'

.

.

.

.

.

.

.

"lihat-lihat kebelakang kas. kali ntu zombie tiba-tiba kasih surprise" Yeonjun

"iye kali Bambang, lu kira dia tahu ultah gue kapan?!" Lucas

"ya ampun ni orang berdua. bisa diem ga sih, sumpah gue tegang tau gak?" Lia

"tau tu" sahut wonyoung

"iya-iya elah, gue liat belakang nih..

eh Anjing, dia di belakang!" seru Lucas

sontak kelima orang di depannya menoleh kebelakang. dan yang benar saja itu semua hanya tipu dayanya Lucas.

"Lucas sialan"

BUGH

"adoh, sakit Lia. biru njir" Lucas

"siapa suruh bohongin orang pe'a"

"parah bet lu kas, jantung gue mo copot elah" Yeonjun.

"lucu kas, lucu perut gue sakit. hahah" jengah Bobby

"ye, maap bang. habis tegang semua, kita ga boleh tegang bang harus santai tapi tetap waspada"

"iyain lah" sambung Lia

sekarang mereka sudah berjalan keluar dari gudang, dengan peralatan seadanya (ganggang sapu dan pel) mereka pegang bentuk pertahanan diri.

untuk ke ruang olahraga mereka harus berjalan 60 meter dari gudang. sebenarnya tidak begitu jauh namun karena mereka terlalu pelan berjalan jadi sedikit menyita waktu dan pula jalan menuju gedung olahraga sedikit berbelok-belok.

"gue kira kita perlu jalan lebih cepet deh, bang" Hayeon

"emang gak apa-apa? nanti kedengaran suara langkah kaki kita gimana? apalagi suara jalan Lucas keras banget" ucap Lia

"gue terus di salahin" Lucas

"emang siapa lagi ha? gue?" Lia

"iya-iya cewe selalu benar dan cowok ganteng selalu salah" Lucas

"pe-de banget heran" jengah Lia

Bobby yang berada di bagian depan barisan tersebut hanya bisa geleng-geleng kepala mendengar celotehan adik kelasnya ini. tapi setidaknya dalam suasana begini kehadiran Lucas juga tidak buruk.

bruk

bruk

bruk

bruk

berhenti nya Bobby secara tiba-tiba menimbulkan suara menubruk secara bergantian.

"bang Bobby kenapa berhenti sih?" Hayeon

glup

"bang.." Lucas

"a-ada zombie di depan" Bobby

DEG

"astagfirullah, mati gue" Lucas

"bisa ngucap lu kas?" Yeonjun

"gi-gimana nih bang?" Wonyoung

Bobby tampak diam berpikir. jalan ini adalah satu-satunya pintas menuju Gedung olahraga, memang ada jalan lain tapi itu terlalu lama karena memutar sekolah jadi bukan cara yang efektif. tapi sekarang harus bagaimana? jarak ke gedung tidak begitu jauh lagi. tapi, terlalu banyak zombie di depan. mungkin sekitar 12 zombie. 2 kali lipat jumlah mereka. terlalu berbahaya jika harus menghadapi mereka langsung.

"bang, kita pakai tipuan aja" usul Hayeon

"gimana tuh Yeon?" wonyoung

"mereka kan peka sama suara, jadi kita buat tipuan biar mereka datang ke satu suara itu" jelas Hayeon

"bisa tuh, tapi siapa yang mau teriak? kalau elu Lucas, gimana?" Yeonjun

"gue terus gue lagi gue semua daah~" kesal Lucas

"hmmm, bagus tuh. jadi gini aja, cara buat suaranya dari ganggang sapu sama pel yang kita pegang. karena lantainya porselen jadi menurut gue lebih cocok yang ganggang besi suaranya pasti lebih nyaring" usul Bobby

"iya bang, maksud gue juga gitu. tapi siapa yang lemparin?" hayeon

semua mata tertuju pada satu orang. Lucas.

"gue Mulu dah"

mau tak mau Lucas yang menanggung beban timnya ini. ia mulai mengambil 2 ganggang sapu dan pel yang memang terbuat dari besi karena yang lainnya dari kayu. setelah ia kumpulkan ia berjalan ke lorong sebelah untuk melempar ganggang-ganggang itu. setelah aba-aba dari Bobby dari lorong sebelah mulai ia melempar sejauh yang ia bisa satu persatu ganggang tersebut.

kraaaang

kraaaaang

"Raawh! raaaaaaaaghhh"

mereka dengan cepat berlari ke sumber suara. begitu ada kesempatan mereka pelan-pelan berjalan di lorong zombie tadi. dan dengan cepat Lucas menghampiri timnya itu.

saat berlari-lari kecil tersebut, tak sengaja Lucas menginjak tali sepatunya yang lepas entah kapan. jadi ia terjatuh dan menimbul suara yang agak keras. sampai-sampai para zombie itu pun berlari ke arahnya.

"rraaaaaagghh... RAAAAAAGGGGHHHHH"

"arrrrrrgghhhhhhhhhh"

"ga-gawat, Lucas ayo berdiri bodoh" ucap Bobby

dengan cepat mereka berlari menuju gedung olahraga yang memang tak jauh lagi. Lucas yang memang sedikit sempoyongan dengan sepatunya karena sering terinjak. ia lepaskan dan ia lemparkan ke kepala zombie perempuan yang jaraknya makin mendekat..

"mampus lu, anjir marah dia. aaa~"

dengan cepat Lucas berlari mendahului timnya. setelah sampai di depan pintu. Lucas membuka ganggang pintu gedung namun terkunci. dia dorong dan tendang tidak bisa. setelah datang timnya yang lain mereka panik.

"kekunci anjing" Lucas

"dobrak kas, dobrak" Lia

"mereka makin dekat, gila" takut Wonyong

"Yeonjun kita bertiga dobrak pintunya sama-sama"Bobby

"iye bang" Yeonjun

"1 2 3 dobrak" Bobby

bruk

"belum bisa bang" Lucas

"cepetan dong tinggal 6 meter mereka" Lia

"lagi, 1 2 3 dobrak" Bobby

"sial" Lucas

"bang Bobby" Hayeon

"sial sial sial, sekali lagi. sama-sama 1 2 3" Bobby

bruk

akhirnya pintu terbuka. dengan cepat mereka masuk. hingga di rasa sudah masuk semua Bobby Lucas dan Yeonjun mendorong balik pintu gedung yang mulai di dobrak zombie di depan.

Bruk

bruk

"raaaaaawhwhhhh."

"arrrrrrgghhhhhhhhhh.... waaaaaaaaaarrghhhh"

tiba-tiba ada dorongan lain yang membantu Bobby dan Lucas

"Jungkook?" Bobby

"yang lain tolongin babi, Jen kayak patung anjing!" teriak Lucas.

karena teriakan Lucas tersebut laki-laki lain di ruangan ikut mendorong pintu gedung yang cukup besar.

"minggir kepala lu Bobby" suara lain dari belakang

"yi-yiren"Bobby

Yiren dengan tangan memegang pistol mengarah langsung ke arah kaca kecil di pintu. terlihat dari kaca itu kepala zombie yang mendorong pintu. karena terhalang kepala Bobby jadi ia menyuruh Bobby menurunkan sedikit kepalanya.

DOR

PRANG

"AARRRRRRGHHHH"

headshot

DOR

DOR

DOR

DOR

'apa? habis?!' -yiren

DOR

'eh?' -yiren

DOR

DOR

DOR

DOR

DOR

DOR

terdengar suara kesakitan dari zombie-zombie di depan. dan tak ada perlawanan dari arah depan pintu lagi. dengan cepat mereka menutup pintu dengan menjatuhkan lemari besi di dekat pintu yang cukup berat karena kunci pintu sendiri sudah di rusak oleh orang-orang yang mendobrak tadi.

"hah.. hah.. hah.. kalian gak papa Bobb?" jungkook

"gak- hah hah hah makasih Jung" Bobby

"Hayeon-ah!!"

"Bang... Jim.."

Jimin berlari memeluk Hayeon, ia tak menyangka bahwa Hayeon termasuk orang yang baru sampai itu. setelah membatu mendorong pintu tadi baru ia menyadari dan langsung berlari memeluk Hayeon.

"Yeon-ah gak apa-apa kan? gak ada lecetkan?! astaga Yeon, untung elu baik-baik aja" Jimin

"hah..hah.. gak apa-apa bang, setidaknya gue masih hidup" canda Hayeon

"dasar adek kurang ajar lu, bisa-bisanya ngomong santai kayak gitu." Jimin

"iya bang maap, gue cuma mau nerangkan kalau gue baik-baik aja, oke?" ucap Hayeon memegang pipi Jimin.

"dasar adek bandel lu" Jimin memeluk kembali adiknya.

#di sisi lain Gedung

"makasih Yiren, berkat elu kita berhasil ngelumpuhin mereka" Bobby

"iya kak, makasih kak" Yeonjun

"cih" irene

"gak, kalian seharusnya bilang makasih sama Irene. dia yang tolongin kalian di akhir, peluru gue habis tadi" jelas Yiren

"oh, kalo sama dia ogah gue" Bobby

"sialan lu Bobby, kenapa gak gue tembak aja pala elu sekalian!!" Irene

"bodo" ucap Bobby langsung pergi.

"kak irene.." Yeonjun

"paan!!" irene

"wegelaseh, b aja kali kak. hujan lokal nih" Yeonjun

"bodo, kenapa?!" Irene

"mo bilang makasih aja udah nolongin, kata kak Yiren kakak juga ikut bantu. setidaknya gue ada rasa keperimanusiaan ya ga kak" Yeonjun

"dasar bocil, iye-iye. Sono lu" irene

"sayang kakak deh, muah" Yeonjun yang ikut ngacir

"jijik bego" irene

"Rene, gua juga mau bilang makasih udah ikut bantu" Yiren

"hm" ucap Irene yang ingin beranjak

"eh, Rene tunggu. gue belom selesai ngomong" Yiren

"paan, iya gue terima makasih bangsat lu." ucap Irene tanpa berbalik

"ada hal lain yang gue mau bila-"

"apa?! mau jelekin gue lagi? belum cukup di depan pak Namjoon, Bu Wendy, anak-anak lain, dan belom cukup juga di depan Suho! bahkan Suho lebih milih elo daripada gue, udah puas lo. hah?!! mau apa lagi Lo!!" Irene berbalik menatap Yiren tajam dengan mata yang memerah. entah akibat marah atau menangis.

"Rene..."

"udah cukup! gue gak mau denger apa kata Lo." Irene kembali berbalik berjalan menjauh.

tiba-tiba ada orang yang menepuk bahu Yiren.

"Ren.."

"eh, bang Yoongi" Yiren tersenyum

"gue benci senyum lu sekarang, Ren" Suga

"bang.." Yiren

"huuh.. udahlah, gue cuma mau bilang tadi ada kabar kalo eomma baik-baik aja di distrik C" Suga

"beneran bang?! gue lega dengernya" senang Yiren

"hmm... gue mau gabung sama Jungkook, ada yang mau gue omongin bentar" Suga

"iya bang, sampai ketemu nanti" Yiren

"Ren, masalah elu sama irene jangan begitu di pikirin dengar gak? elu gak sepenuhnya salah" Suga

"kkkk, iya gue denger bang. makasih ya bang yoong~" Yiren

"hm, nanti kita bicara lagi. duluan ye" Suga

"oke bang, bye-bye" Yiren

Yiren sedikit lega karena sepupunya itu begitu menyayanginya walaupun sikap dingin di luar namun saat bersama Yiren sepupunya itu seperti saudara kandungnya sendiri yang tak mau adiknya terluka sedikitpun.

Mereka juga tinggal serumah. karena ayah dan ibu Yoongi telah meninggal dunia dalam kecelakaan pesawat pada usianya 10 tahun. karena hal itu Yoongi terlihat dingin yang menurutnya itu bisa membuatnya kuat untuk menutup sifat lemahnya. karena kejadian itu juga ibu Yiren menyuruh Yoongi untuk tinggal bersamanya dan Yiren. Karena ayah Yiren juga sudah meninggal sejak Yiren kecil.

Dan itu membuat Yiren bersyukur memiliki Yoongi sebagai saudaranya. sangat malahan.

Dan kembali ia mengingat tentang Irene.

sebuah kesalahpahaman begitu sangat mengerikan.

merusak persahabatannya dengan Irene.

Yiren menatap nanar ke irene yang tengah bersenda gurau dengan teman dan timnya.

"Rene... maafin gue. gue cuma mau bilang itu" Yiren.

TBC

➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖

NOTE :

ada yang kangen ff abal-abal ini T^T

udah beberapa hari gak up :')

dan terus di teror ama seseorang karena lama up -,-

skip >

Sekali lagi mau bilang makasih para readers-nim yang masih mau baca ff ku ini, sayang kalian banyak-banyak pokoknya 🤧💜💜💜💜💜

segitu dulu dari Ann,

see u next chap

annyeong~