"Hyung, mobil itu belum terlihat lagi!" ucap Lee Do Hwa. Mereka berdua menatap lurus jalan di depan. Suasana gelap dan lampu jalanan juga tidak semuanya menyala.
"Apa kita tidak salah jalan?" tanya Lee Do Hwa kembali.
"Dari tadi tidak ada jalan yang bercabang. Jadi tidak mungkin dia mengambil jalan lain," jawab Jun sambil terus tetap fokus ke depan. Kosentrasinya penuh pada jalan raya.
"Ponselku sudah habis baterai, kita tidak bisa menghubungi Ahn Yoo Na dan lainnya."
Jun kemudian memukul keras setir mobil sambil berteriak kesal. Lee Do Hwa hanya bisa menatap ekspresi Jun itu dengan satu tarikan napas panjang. Beban pikiran Jun pasti bercabang kemana-mana. Dia mungkin masih mengkhawatirkan keadaan Amya dan putranya.
Mereka berdua sekarang malah terperangkap dengan situasi ini. Mengejar mobil yang belum jelas siapa di dalamnya. Berharap-harap cemas karena pasukan NIS masih berusaha untuk mengepung dan menaklukaan Tuan Keinzi dan komplotannya.