Sena menatap wajah Azmya yang terlihat sedih dan terharu. Kemudian tanpa ragu Sena mengusak rambut Azmya dengan lembut. Seolah Azmya itu seperti adiknya bukan kekasih atau istrinya lagi.
"Jadi Oppa tahu kesulitanku, kenapa Oppa tega tidak menemuiku. Jika tahu aku berada di Turin?" tanya Azmya.
"Aku harus tega Azmya. Jika tidak, kau dan Jun tidak akan mungkin bersama lagi," sahut Sena.
"Tapi Oppa, kenapa Oppa memberi tahu Dokter Tae, bukan pada Jun?" tanya Azmya juga heran.
"Kalau aku memberi tahunya langsung, mungkinkah Jun berani ke sana. Dan dia juga mungkin akan merasa tidak enak Mya. Sudahlah yang penting kalian sudah menikah dan bahagia," ucap Sena dengan sedikit tertahan suaranya. Mungkin Sena masih merasakan berat untuk melepaskan Azmya. Wanita pertama yang sudah menarik perhatiannya dan sekaligus mencuri hatinya. Dia rela mengorbankan apapun untuk Azmya. Meski itu artinya dia harus pergi mengalah dan mempersatukan lagi cinta Azmya dan Jun.