Malam itu,Lee Jun Ki kemudian segera masuk ke dalam gedung itu dengan tangannya memegang pistol. Di dalam gedung yang sedikit penerangan itu, Lee Jun Ki dan kedua rekannya siaga dengan senjata masing-masing di tangannya. Lee Jun Ki kemudian berjalan menuju anak tangga ke lantai 2.
Tiba-tiba suara tembakan terdengar lagi. Kali ini arah tembakan tepat mengenai area kosong sebelah Lee Jun Ki. Beruntung peluru tidak menembus tubuhnya. Lee Jun Ki kemudian sedikit merunduk dan segera berlari menuju ruang atas sambil membalas tembakan ke arah lantai 2 secara acak untuk bisa memperlambat pergerakan orang itu yang menembaki dirinya. Kalau dia tidak membalas dengan arah peluru sembarangan cukup membuat fokus konsentrasi orang itu agar Lee Jun Ki segera bisa mendapat tempat persembunyian dari gempuran peluru. Jun Ki menembak berdasarkan instingnya dari hasil kerja otaknya yang cepat segera menganalisis arah suara peluru yang datang menuju ke arahnya.