Tepat pukul 12:00 WIB atau sekitar jam dua belas malam.., Terlihat banyak sekumpulan orang keluar dari rumah untuk membakar atau me'nyalakan petasan, kembang api di halaman rumah mereka masing - masing.
Letusan demi letusan terdengar begitu menggelegar di pe'mukiman serta lesatan yang membentuk bulatan api banyak bertebaran di samudra langit angkasa sana.
Dan secara kebetulan malam itu banyak pesona bintang yang berputar melingkar menghiasi cerah nya malam.
Layak nya gunung ber'api yang meng'hembuskan lahar merahnya.., suasana desa begitu meriah,terang dan me'mancarkan cahaya.
Di barengi dengan tiupan terompet dan teriakan anak - anak kecil yang begitu ceria 😃😄😃..., pemukiman warga begitu ramai dan meriah terasa.
Pagi itu jam dua belas se'perempat dini hari pe'nyambutan tahun baru 1 - january - 1995 di rayakan.
Berbeda dengan tony & cindy..., mereka hanya duduk diteras rumah masing - masing,
Karena esok harinya mereka akan melaksana'kan Per'nikahan di kantor KUA atau kawin secara negara/pemerintah.
Jadi tidak begitu lama menikmati acara tahun baru dan mereka pun langsung tidur untuk me'mejamkan mata.
Sealur bergulir nya waktu fajar pagi telah menyongsong mengitari bumi.
Dan nampak terang membias di dingin nya pe'mukiman desa.
Di kediaman rumah cindy.., sudah banyak ibu - ibu yang mempersiapkan masakan, makanan dan segalanya guna persiapan acara.
Sementara cindy sendiri.., lagi duduk di depan kaca kamar masih dalam proses rias wajah dan gaun pengantin.
Lentik jari menari memoles sekitaran wajah cindy yang sedang di make up.
Tertera goresan pena ukir di alis dan di dua kelopak matanya.
Tak demikian juga dengan lips'gros yang menempel merona mengukir bibir nya.
Satu ,dua, helai rambut mulai di tata rapih dan di semprot menggunakan hair spray.
Begitu piawai sang perias menyulap hingga ter'pasang sanggul.
Sampai pada finishing terakhir ia di dandani meng'gunakan gaun pengantin yang sungguh indah,anggun,cantik, dan mem'pesona.
Tap..,tap..,tap.., langkah demi langkah menuju ruang tengah di tuntun oleh sang perias melaju dengan pasti.
sontak pemuda yang berada di sekitar ruangan rumah menoleh ke arah cindy.
Semua mata ter'peranga di buat nya seperti tuan putri yang hidup di negri dongeng ia hadir di tengah - tengah nya.
Dan bersiap me'laksanakan sumpah ikrar di depan penghulu sebagai mak'mum yang baik bagi imam nya.
Demikian juga dengan tony yang telah bersiap di rumah nya.
Ia di permak dari wajah sampai ujung kaki.., menggunakan peci hitam, kemeja putih lengkap dengan jazz yang di gunakan,
Serta celana jean's warna hitam komplit dengan sepatu pantofel nya.
Dan bersiap pula duduk di kursi layak nya sang raja akan menjemput per'maisuri nya.
Tepat pada pukul 8:30 WIB atau jam setengah sembilan siang.., rombongan keluarga tony ber'deret dan berduyun me'nyambangi keluarga cindy menggunakan kendara'an angkutan yang telah di sewa nya.
Sebagian orang ada yang berjalan kaki dan membawa se'serahan sebagai syarat, sare'at untuk mempelai wanita.
Karena bagi mereka hal ter'sebut sudah menjadi kebiasa'an atau adat tradisi yang ada.
Tak ketinggalan pula dengan alan.., ia ber'peran penting di antara paman & bibi tony dan ia pun duduk di belakang tony sahabat nya.
Yang secara ke'betulan tony duduk di kursi depan persis di pinggir supir atau sang kemudi mobil yang meng'hantar nya.
**************
Se'sampai nya di tempat mempelai wanita.., rombongan dari tony serta pak salim di sambut hangat dan baik oleh warga.
Kemudian di susul pula oleh peng'hantar pejalan kaki yang membawa se'serahan makin menambah meriahnya suasana.
Setelah di rasa sudah siap semua.., akhirnya kedua keluarga mereka melaju/menuju kantor KUA me'nggunakan mobil angkutan dan sebagian lagi standby atau menunggu di rumah cindy.
Merambat pelan suara mesin mobil yang membawa mereka menyusuri jalan aspal, pesawahan, serta irigasi sungai yang terlihat deras mengalir.
riuh angin terasa sejuk menerpa ranting pohon dan dedaunan meskipun suasana pada sa'at itu panas tanpa hujan.
Setibanya di lokasi kantor KUA.., terdengar agak bising suara sepatu,sendal yang menuruni kantor halaman tersebut.
Kurang lebih 30 orang yang menghantar calon pengantin tony & cindy.
Tap..,tap...tap.., Nampak pak salim,pak mansyur serta bu khasanah,bu aminah berjalan mendahului masuk ke ruangan kantor di ikuti kedua mempelai serta warga yang lain termasuk Alan sahabat nya.
Ketika semua telah terduduk rapih.., Disitulah terjadi dialog per'cakapan dari masing - masing Wali dan penghulu kantor tentunya yang akan me'ngesyahkan kedua pengantin menjadi pasangan sehidup semati.
Setelah beberapa menit berbicara..., sang penghulu me'nyuruh agar kedua mempelai duduk sejajar ber'dampingan dan pada sa'at detik - detik itulah mulai muncul situasi ketegangan.
Ketika serah terima di lakukan.., tony mulai mengikuti apa yang di ucapkan penghulu sembari berjabat tangan erat dan kencang.
"Saya terima Nikahnya "Cindy cipta lindu atmaja" dengan se'perangkat alat sholat di bayar tunai.
Hampir di ulangi sampai dua tiga kali sewaktu tony me'ngucapkan kalimat tersebut karena merasa gugup,sedih,kaku sekaligus bahagia mungkin itu yang di rasakan nya.
Setelah selesai untuk ber'ikrar.., semua saksi yang hadir dengan serempak me'ngutarakan kalimat syah.
Di situasi itulah kedua orang tua cindy dan paman tony mengelus kedua kepala anak nya sebagai tanda melepas atau mem'percayakan agar mereka senantiasa hidup ber'dampingan berdua hingga ajal menjemput nya.
Tarikan nafas dari kedua mem'pelai serta saksi yang ada begitu terlihat lepas dan lega.., seolah telah merobohkan sebuah benteng atau perisai tony & cindy nampak terduduk tenang dan lunglai.
Tak lama kemudian.., semua keluarga mereka ber'pamitan kepada kepala penghulu untuk menuju pulang.
Jika tadi pas berangkat tony & cindy dengan mobil terpisah lain dengan pulang sekarang ia duduk berjajar dalam satu mobil.
Dengan sedikit me'ngeluarkan tangisan.., kepala cindy ber'sender di bahu tony sambil tetap memegang buku nikah yang mereka dapatkan dari kantor KUA.
yang di mana buku tersebut sama - sama ber'lambangkan logo PANCASILA sebagai pedoman bangsa Indonesia.
Tetapi beda warna untuk laki - laki yaitu tony warna buku ber'corakan merah tua sedangkan untuk wanita yaitu cindy warna buku ber'corakan hijau tua.
Dengan pelan namun penuh pasti.., mobil yang mereka tunggangi sudah sampai di rumah cindy dan acara pun di lanjutkan dengan makan - makan.
Secara kebetulan waktu itu masih menunjukan pukul 11:00 WIB. atau jam sebelas siang.
Suasana begitu ramai dan ceria canda,tawa mengisi makan siang mereka yang begitu lahap dan terlihat sempurna.
Meskipun bagi perasa'an tony amatlah terasa pincang karena ia telah di tinggal'kan kedua orang tua nya/yatim piatu.
Namun sebisa mungkin ia tetap menutupi kesedihan nya.😥😥😥
***************
bersambung>>>>>>>>>