Chereads / Dating my ghost boyfriend (Indonesian version) / Chapter 14 - Part 14 : He hasn't change (1)

Chapter 14 - Part 14 : He hasn't change (1)

"Aku mohon kepadamu untuk melupakan aku.... Aku tidak ingin kau bersedih lagi.....Hiduplah dengan baik. Aku akan terus mengiringi tiap langkahmu. Meskipun aku tidak terlihat olehmu..." . - kyle

================»«==============

Chapter 14

Kyle tidak dapat menahan tangisnya... Dia berusaha untuk tetap tersenyum.... Meskipun dia berhasil, tetapi senyuman yang Kyle tunjukkan kepadaku adalah senyum palsu seperti biasanya.... Ini malah membuat hatiku semakin sakit.... Dan membuatku frustasi... Karena dari dulu Kyle sudah seperti ini.... Kyle selalu menyembunyikan kesedihannya dengan cara tersenyum..... Aku bisa membedakan saat Kyle sedang kecewa, sedih, ataupun sedang menghadapi masalah yang sulit dari senyumannya itu.... Tapi terkadang ada saatnya aku hampir tidak dapat melihat maksud dari senyuman itu.....

Sejak neneknya meninggal, Kyle menjadi anak yang seperti ini....Kyle selalu menyembunyikan banyak hal dari senyumannya itu. Ntah itu di sengaja ataupun tidak....Karena Kyle bukanlah orang yang suka untuk merepotkan orang lain baik itu orang yang disayanginya ataupun dekat dengannya. Termasuk aku....Aku?? Sebenarnya Aku dianggap apa olehnya? Apakah aku termasuk orang yang kyle sayangi?

Jika iya kenapa?? Kenapa kau menganggapku seperti orang asing bagimu? Itu terkadang membuatku merasa sangat jauh darinya... Seperti ada tembok besar yang menghalangi kami... Kyle... Tapi ada saatnya di hadapanku Kyle menunjukkan sifat aslinya....seperti hari di mana nenek Kyle meninggal dan saat ini tepat di hadapanku....

(Kyle..... Ughh...) Meskipun hatiku sangat sakit aku tidak mau melihat kyle bersedih lagi.... Aku berusaha untuk menghiburnya dengan memegang pipinya... Kyle terkejut.... Dan terdiam sesaat... Kemudian Kyle memandangku dengan matanya yang sembap karena menangis... Pipinya juga memerah, entah itu karena habis menangis atau aku salah lihat? Tetapi....

"(Dingin.... Wajahnya sangatlah dingin.....Aku... Apa yang telah aku lakukan kepadamu tidak bisa termaafkan kyle....semua ini adalah salahku...) Aku memeluknya dengan erat...Semakin lama aku memeluknya, semakin aku merasa bersalah, aura manusia yang ada di tubuhnya sudah menghilang sepenuhnya....

"Crystal?? "

"(Sebentar.....Aura ini seperti tidak asing.... Ah... Aku ingat....Ternyata begitu ....)"

Aku ingat dulu ada seorang anak kecil yang bilang kepadaku bahwa ada laki-laki yang terus mengikutiku kemanapun aku pergi dan terlihat sangat ingin berbicara kepadaku....jadi itu adalah... adalah.... Kyle....

(drip... drip) Hiks.... Hiks....

"Crystal??? " . Panggil Kyle dengan nada yang terkejut.

"H-Hey kenapa kau menangis?? Aku sudah bilang kan angan terus menerus menyalahkan dirimu...."

(Kyle...Apakah kau selalu mengikutiku kemanapun aku pergi bahkan saat aku mencarimu?? Betapa bodohnya aku... yang tidak menyadari kehadiranmu , padahal selama ini kau selalu ada di sisiku....!!! ughh...)

"Hey.... Ayo berhenti menangis.... Aku.... Tidak pernah sekalipun menyalahkanmu....

Hatiku terasa sangatlah sakit. Aku menangis di depan Kyle lagi... Tanpa melihat ekspresi di wajahnya...Tiba-tiba saja kyle....

"(memerah)....U...um...kyle?" . Kyle memelukku dengan erat...

"Jangan menyalahkan dirimu lebih dalam lagi crystal.... Ini semua bukan kesalahanmu... Aku bahagia dapat melihatmu menjalani hidup untukku....Dan aku tidak pernah... Tidak pernah sekalipun menyalahkanmu...Kau itu sangat berharga bagiku...".

Saat mendegar perkataan Kyle , tangisan crystal terhenti... Pipinya memerah jantungnya berdegup kencang....

" Jadi... berhentilah menangis oke??? "

(Senyumannya.... Itu asli.... Kyle...). Crystal hanya mengangguk.. Dan terdiam di pelukan Kyle cukup lama....

Crystal tidak tahu bahwa selama ini Kyle bahagia dapat melihatnya menjalani kehidupan normal seperti dulu... Namun juga sedih karena crystal terus menyalahkan dirinya sendiri karena kematian Kyle, di sisi lain Crystal yang sudah terlarut dalam kebingungan pun bertanya..

"Kenapa??? kenapa Kyle??? padahal ini semua terjadi karena salahku, aku yang terlalu keras kepala.... Aku tidak akan marah kepadamu jika kau menyalahkan ku....Seandainya waktu itu aku tidak egois dan mendengar seluruh penjelasanmu.... Mungkin ini.... Tidak akan terjadi!!!" . Entah mengapa crystal berteriak kepada kyle....

Kyle tahu dengan jelas bahwa dia tidak dapat berbuat banyak hal untuk dapat membuktikan bahwa crystal tidak bersalah akan ini semua, Kyle hanya tersenyum dan mengelus kepala crystal...

"Tidak apa-apa...Aku sudah bilang kepadamu bahwa ini terjadi bukan karena kesalahanmu.... Ini juga terjadi karena kesalahanku....Sejak awal aku tidak akan pernah menyalahkanmu crystal.... Aku bahagia bisa berada di sisimu selama ini dengan melihat perkembanganmu.... Dan menemanimu....Kau....tidak berubah sama sekali..... Kau masih saja menyalahkan dirimu... Di saat Aku melihatmu menangis.....Aku.... tidak dapat melakukan apapun untuk menenangkanmu... Itu adalah penyesalan terbesarku...."

"Kyle.... ". Kyle memandang crystal dengan wajah yang terlihat menahan kesedihannya... Dan mata biru yang telah berulang kali membuatnya terpanah akan keidahannya itu... membuatnya terdiam dan akhirnya bisa menenangkan diri...

" (malu) Ughh... Kyle... Aku minta maaf... " . Ucap crystal dengan nada malu sembari menutup wajahnya dengan kedua tangannya.

"(Tersenyum) apa kau sudah merasa tenang sekarang?? "

"(Angguk) {Ugh...bagaimana bisa aku membuat Kyle menenangkanku sampai begitu lama seperti ini??? bahkan di luar pun sudah malam}

Sebenarnya aku sangat mempunyai banyak pertanyaan yang ada di dalam hatiku tentangya..... Sangat banyak dan salah satunya adalah tentang perasaannya kepadaku.... Namun aku merasa tidak pantas untuk menanyakan hal itu kepadanya....

Meskipun kehadirannya kini bukanlah manusia yang memiliki kehangatan lagi tetapi itu bukanlah halangan bagiku untuk mencari sebuah cara agar dapat mengembalikanmu seperti yang dulu lagi....Denganmu di sini entah mengapa aku merasa semua kesedihanku perlahan menghilang .....

.....End of this chapter...