//INI ADA TERJEMAHANNYA DI ULASAN YAA//
.VOMMENT JANGAN LUPA HEHE
***
"Serius kita ke Cafe Pugimmba?" tanya Razha saat sedang menyetir. Ya suasananya sedang awkward sekarang entah kenapa. Sehingga banyak cara yang ingin dilakukan Razha untuk mencairkan suasana. Tapi tetap saja,tidak ada kata yang pas untuk suasana seperti ini.
"Serah lu aja" ucap Zaky yang juga ingin mencairkan suasana.
"Emm menurut Manda kita ke restoran Haji Makmur aja" akhirnya Manda berbicara.
"Di Amerika ada restoran Haji Makmur? Baru tau aku" ucap Razha tak percaya.
"Ya iyalah authornya tuh ngawur" Manda kembali berucap.
"Yaudahlah turutin authornya" akhirnya Zaky pun mengalah.
"Dimana letaknya? M-maksudnya lokasinya" heem gagap wkwk.
"Ini kak" ucap Manda mengasongkan maps menuju restoran Haji Makmur.
.
.
.
.
*Flashback ON
.Tiga tahun lalu
"Gimana ceritanya dia bisa pergi gitu aja bang?" tanya Razha pada Zaky. Mereka sekarang sedang berada di taman dekat kompleks apartemen Zaky. Sambil menjaga-jaga jika Manda mengamuk lagi.
"Gatau dia udah kasih barangnya ke gua terus dia pergi gitu aja. Gak pamit sih tapi dia udah bilang kalo dia sama Manda emang gak bisa bareng lagi"
"Kalo gitu ya bagus lah bang. Jadi dia gak akan ganggu Manda lagi. Tapi gua pengen nanya deh sama lu bang" ucap Razha serius.
"Ngomong apa cepetan. keburu Manda bangun"
"Yang nyulik Manda itu kan si Marsel. Nah satu lagi itu cowok tapi gua gak kenal sama dia. Eh tapi tunggu kayaknya gua pernah liat dia deh tapi dimana gitu" ucap Razha dengan berusaha mengingat seseorang itu.
"Mustahil kalo lu inget" sindir Zaky.
"Bangs*t lu bang." ucap Razha sambil menoyor lengan Zaky dan membuat Zaky tertawa kencang.
Razha pun ikut tertawa karena merasa dirinya berhasil kali ini , ya berhasil membuat Zaky melepaskan semua bebannya dan tertawa lepas.
"Ketemu dimana coba? Gua aja gak pernah liat tuh orang. Gimana lu bisa tahu?" tanya Zaky kembali serius.
Razha berusaha dengan keras mengingat siapa orang yang menyulik Manda itu. Setelah beberapa menit Razha berteriak membuat Zaky terkejut.
"Nahh gua inget bang!!" teriak Razha dan dibalasi toyoran di kepalanya.
"Sakit bego nihh gua inget gua sama dia pernah ketemu di restoran" ucap Razha.
"Restoran?"
"Iya,waktu itu dia lagi sama Manda ngobrolin tentang... masa lalunya Manda nah iya masa lalunya Manda terus dia tuh kaya yang ngingetin sesuatu gitu. Gua yakin dia mau nge hipnotis Manda deh bang. Tapi setelah itu selang berapa menit gua dapet kabar dari rumah sakit kalo lu kecelakaan nah abis itu gua tarik Manda supaya ngikut sama gua. Dan dia itu ngeliatin gua sambil kaya yang gak suka gitu. Dan dia kayaknya ngikutin gua sama Manda deh bang waktu kerumah sakit" ucap Razha panjang lebar. Zaky hanya bisa menganggukkan kepalanya.
"Apa iya dia temen Manda? Tapi siapa ya? Apa gua coba ingetin Manda tentang temennya? Apa gua gak keras sama dia?" tanya Zaky yang membuat Razha pun bingung.
"G-gua juga gak tau sih bro. Tapi kalo menurut lu itu yang terbaik gua pasti bantu lu kok nyari siapa yang nyulik Manda waktu itu selain Marsel" ucap Razha dan menepuk pundak Zaky sambil tersenyum tulus.
"Makasih bro" senyum Zaky.
'Apa jangan-jangan Reza? Apa mungkin? Tapi kan Razha tau mukanya Reza kenapa Razha seolah-olah gak tau kalo itu Reza? Gua bakalan buktiin kalo itu memang Reza'. Tekad Zaky.
*Flashback off
****
"Udah enakan bang?" tanya Manda.
"Udah kok,ini sedikit pusing aja. Udah gapapa nanti juga sembuh sendiri" ucap Zaky yang tak ingin Manda khawatir.
Ya,tadi Zaky pingsan tapi dokter bilang itu bukan hal yang harus diseriusi karena Zaky baik-baik saja dan saat ini mereka berada di rumah sakit. Ini membuat Razha menjadi tidak enak karena mengajaknya bermain wahana rollercoaster. Padahal ia tahu jika Zaky fobia ketinggian.
"Bang maafin gua ya" ucap Razha sambil menunduk.
"Hm" singkat Zaky.
"Yahh bro gua lupa kalo lu punya trauma ketinggian. Maafin gua ya bang maafff banget" melas Razha dengan mukanya yang ditekuk.
"Bang,maafin kak Razha nya kasian" bela Manda.
"Hufftt yaudahlah gua maafin lu kali ini. Tapi kalo kejadian lagi lu maksa gua abis lu di tangan gua"
Ucapan Zaky membuat Razha berterimakasih sekaligus terkejut dengan apa yang dikatakannya. Jika Zaky telah berucap maka semua cara akan dilakukannya. Tapi bodo amat lah lagipula dia cuman mengancam tidak lebih,pikir Razha.
"Makasih bang" senyum Razha mengembang dan dibalasi anggukan pelan dari Zaky.
"Manda kamu bisa kan pulang sendiri?" tanya Zaky.
"Eumm bisa kok. Kak Razha mau disini?" tanya Manda.
"Gua ada rapat dadakan nih. Maaf ya aku gak bisa nganterin kamu Manda,dan bang gua harus cabut duluan" ucap Razha santai sih tapi emang lagi mepet aja.
"Yaudah deh. Gua sendirian gitu disini?" tanya Zaky lagi.
"Enggak bang,nanti Manda kesini lagi kok. Manda mau bawa dulu baju kan Abang harus istirahat dulu disini" ucap Manda lalu mengambil tas nya.
"Yaudah Manda duluan ya bang,kak" pamit Manda dan pergi dari ruangan.
"Iya" sahut keduanya.
"Hati-hati sayang" teriak Zaky.
"Iya Abang" teriak Manda pula.
" yaudah Gua juga pamit ya bro,cepet baikan ya" pamit Zaky dan dibalas senyuman Zaky.
***
"Taksi nya mana ya? Yaudahlah Deket juga mendingan gue jalan sekalian olahraga ya kan" ucap Manda bersungguh. Lalu Manda berjalan kaki menuju rumahnya. Ya bisa dibilang rumahnya ini dekat dengan rumah sakit yang merawat Zaky sekarang,jadi apa salahnya ia menghemat?.
Saat Manda sedang sibuk menikmati pemandangan Manda tak sengaja menabrak seorang gadis kecil yang sedang memakan eskrim. Anak itu menangis lalu Manda menggendongnya.
"Anak siapa ini.. lucu sekali.. siapa namamu? Oh ya aku lupa aku sedang dimana saat ini" ucap Manda yang sadar sekarang dia berada di Amerika. Ucapan Manda itu tak sadar membuat gadis kecil itu tersenyum dan berhenti menangis.
"What is your name?" tanya Manda.
"Be..bel..laa" ucap gadis kecil tersebut yang membuat Manda gemas.
"Ouuu Bella you're adorable" ucapan Manda lagi-lagi membuat gadis kecil tersebut tersenyum kembali.
"Where is your parents" tanya Manda lagi.
Lalu seorang lelaki muncul membawa banyak barang ditangannya dan membuat gadis kecil itu menunjuk-nunjuk orang tersebut.Manda menoleh mendapati seorang lelaki yang tak begitu asing.
"Oh sorry I bumped into your child and I chatted briefly with him. He's a good girl so I'm sorry" ramah Manda dan menyerahkan gadis kecil itu kepadanya. Lelaki tersebut menurunkan barangnya dan mengambil alih Bella.
"Oh thank you" ucapnya lalu kembali menatap selidik Manda.
"Is there any problem?" tanya Manda keheranan karena lelaki tersebut seperti memperhatikannya sejak beberapa detik lalu wajah mereka bertemu.
"Ohh sorry there's nothing wrong, thanks for helping my child, then I'll excuse me" pamit lelaki itu lalu mengambil barangnya sembari menggendong anaknya. Itu membuat Manda tak enak ingin pergi begitu saja. Manda pun berinisiatif untuk menolongnya.
"Do you need help?" tanya Manda lalu lelaki itu menatapnya sambil menganggukkan kepalanya.
"Oke" ucap Manda.
****
Kini mereka sudah beres membereskan barang masuk kedalam mobil. Lalu Manda pamit untuk pulang karena pasti Zaky menunggunya saat ini.
"Ahh sorry i have to go home now. See you later. Bye sweet child" ucap Manda sambil mencubit pelan pipi Bella.
"Ohh thank you" ucap lelaki tersebut.
"No problem. Bye Bella" ucap Manda langsung pergi sambil melambaikan tangannya. Bella pun melambaikan tangannya.
'M-manda?'..
.
.
....
.
******
Haii Makasih udah baca..
Happy reading guys..
BTW VOMMENT YAA❤️❤️
PADA KOMEN KEK AELAH
TAU GAK KEMAREN GUE KENA MARAH SAMA ORANG YANG BAHKAN GUA PUN KAGA KENAL DIA SIAPA. GARA2 GUA ITU GAK SENGAJA NENDANG BATU EHH KENA BAJU CUCIANNYA:")
ANJIR GITU DOANG MARAH SI BAMBANK:")
OKE GAJE ANJIR:")