Dalam posisi diancam oleh Lu Jingchen, Yan Xiruo memilih untuk menutup mulutnya. Ia bahkan tidak ingin melanjutkan pembicaraannya dengan Lu Jingchen. Sekarang ini Lu Jingchen sama sekali tidak percaya dengan kata-katanya, hanya akan membuang-buang tenaga saja kalau Yan Xiruo masih berusaha menjelaskan pada Lu Jingchen.
Awalnya, impiannya terhadap pernikahan bukanlah seperti ini, ia kira Lu Jingchen akan berubah dan akan memperlakukannya dengan baik.
Walaupun Yan Xirou tidak memiliki latar belakang yang kaya sepertinya, ia mau berusaha membentuk kepribadian layaknya orang kaya sekelas keluarga Lu. Ia akan berusaha berubah menjadi seorang istri yang layak berdiri di sampingnya.
Tetapi saat pernikahan ini baru dimulai, ia sudah dipenuhi dengan bekas luka dan penderitaan.
Sambil berkedip dengan lemas, matanya yang berlinangan air mata memancarkan ledekan kemarahan, senyuman dingin pun muncul, "Betul, aku sudah jatuh cinta pada pria itu! Lu Jingchen, jangan berpikir aku Yan Xiruo hanya milikmu seorang dan tidak disukai oleh pria lain. Rasa sukaku kepadamu juga akan ada kadaluarsanya, ada batasnya!"
Meski Yan Xiruo adalah pribadi yang mau berjuang demi pasangannya, namun harga dirinya tetap tinggi. Ia akan melawan bila harga dirinya direndahkan, bahkan oleh suaminya yang kurang ajar ini.
Sejak awal, Yan Xiruo sudah menahan rasa kesalnya kepada sikap Lu Jingchen yang buruk ini selama bertahun-tahun. Bila bukan karena Lu Jingchen yang mempunyai inisiatif untuk mengejarnya, melamarnya, bahkan berjanji akan memperlakukannya dengan tulus, mungkin saat ini ia tidak akan menderita seperti ini!
Setelah menikah, Yan Xiruo baru mengerti, perjanjian yang dilakukan oleh suaminya ini begitu murahan dan tidak bisa dipercaya.
Sebaliknya, mendengar Yan Xiruo telah jatuh cinta pada pria lain, Lu Jingchen merasakan amarah yang tidak terucapkan. Meski begitu, amarahnya terus meningkat dari dalam dadanya. Denyut nadi yang ada di dahi menonjol dengan cepat. Ia pun mencubit kedua pipinya dengan satu tangan, dengan seram ia bertanya, "Siapa pria bajingan itu?"
"Kenapa aku harus memberitahumu?" Tanya Yan Xirou.
Lu Jingchen sendiri sering berganti perempuan. Namun Yan Xirou tidak pernah mengintrospeksi Lu Jingchen seperti ini. Sekarang, ia masih berani bertanya kembali? Kini hati Yan Xiruo merasa telah jatuh ke gunung es, begitu dingin dan mengecewakan.
Lu Jingchen merasakan amarah yang sangat besar, dengan ekspresi yang dingin, ia berkata dengan suram, "Ternyata kamu adalah wanita yang begitu tidak tahu malu."
Yan Xiruo menggigit bibir bawahnya dan tidak bersuara. Karena ucapan Lu Jingchen ini, hatinya terasa sesak dan sangat tidak nyaman!
Tapi Yan Xiruo akhirnya bisa berpikir jernih, setidaknya ia bisa melihat kenyataan buruk ini saat awal melewati fase pernikahan. Ia jadi tidak perlu tersiksa terlalu lama dan hanya menunggu hingga Lu Jingchen mendapatkan kemauannya.
Meskipun tidak bisa langsung mencabut bayangan Lu Jingchen dari hatinya, tapi ia akan berusaha mencari jalan keluar dengan kekuatan dirinya sendiri.
Tuan besar Lu dan Lu Min mulai berniat masuk ke dalam kamar Yan Xiruo. Mereka berdua membuka pintunya perlahan dan sedikit demi sedikit cahaya ruang tamu ikut masuk kedalam kamar itu. Mereka pun langsung melihat ke arah tempat tidur kamar ini. Saat melihat kedua anak muda itu sedang berpelukan, sudut mulutnya pun tersenyum dengan puas.
"Ayah, sudah aku bilang, kan? Kamu terlalu khawatir, mereka berdua sangat mesra sekarang!"
"Iya, melihat mereka hidup akur dan rukun, aku sudah bisa tenang. Baiklah ini sudah malam, mari kita kembali ke rumah kita!"
Mendengar suara pintu yang menutup, Yan Xiruo langsung melepaskan diri dari pelukan Lu Jingchen. Ia pun keluar dari selimut itu. Tempat tidur ini telah ditiduri Lu Jingchen dengan perempuan lain, bantal dan selimutnya masih ada bau perempuan itu, dan ini membuatnya merasa jijik serta ingin muntah.
Melihat Yan Xiruo menghindarinya seperti ular, harga diri Lu Jingchen seakan diinjak-injak olehnya. Banyak gadis yang ingin bersamanya, bahkan tidak ada wanita manapun yang tidak ingin mendekatinya! Tapi, Yan Xiruo sebagai istrinya malah menjaga jarak dengannya!
Di dalam hati Lu Jingchen telah muncul keinginan untuk mencium Yan Xiruo, dan mendorongnya kembali ke tempat tidur. Tetapi ketika ia berpikir bahwa Yan Xiruo telah tidur dengan pria lain, keinginan itu langsung hilang seketika.
"Yan Xiruo, jika kamu ingin segera bercerai setelah rapat umum pemegang saham, dalam enam bulan ini sebaiknya kamu bertingkah dengan baik. Walau kamu sudah jatuh cinta dengan pria lain, kamu juga sebaiknya cepat melupakannya. Bila tidak, aku akan membuatmu menjadi Nyonya Lu seumur hidup."
Dengan kesal Lu Jingchen ikut turun dari ranjang ini, ia pun mengambil semua pakaiannya yang tergeletak di lantai dan memakainya. Dengan wajah acuh ia pun berjalan menuju pintu kamar ini.
Yan Xiruo memandang ke Lu Jingchen sebentar saat suaminya itu membuka pintu. Namun sekejap kemudian, Lu Jingchen menutup pintu dengan kuat. Senyuman yang jelek pun muncul di sudut mulutnya.
Dalam hati Yan Xiruo, selama dirinya telah mengalami sebuah pernikahan yang gagal, kini ia malah bertanya-tanya mengenai pria yang akan menerimanya setelah ini. Bila ada seorang pria yang bersedia menikah lagi dengannya, mungkin itu juga bukan karena cinta yang tulus!