Bai Ran tidak lupa saat Jiang Yueping bilang tidak akan ada orang yang menginginkannya. Namun, Quan Rui berbeda. Ia mengajukan diri dan berkata bahwa ia menginginkan Bai Ran. Kemudian, saat Jiang Yueping menyakiti Bai Ran, Quan Rui juga membelanya. Bai Ran tidak mengerti, Quan Rui sebenarnya orang yang seperti apa? Mengapa dia mau melakukan semua ini?
Setelah Quan Rui mendengar Bai Ran terus bertanya-tanya sepanjang malam, akhirnya Bai Ran mengatakan kata-kata yang ingin Quan Rai dengar. "Setelah aku membantumu, apa rencanamu untuk membalas kebaikanku?" Quan Rui menyipitkan matanya dengan penuh makna terselubung, lalu berkata, "Membalas dengan tubuh?"
"Saya tidak tertarik dengan pria milik Jiang Bangyuan," jawab Bai Ran sambil menggelengkan kepala.
Bai Ran tak lanjut berbicara, namun ia tetap mengikuti Quan Rui yang berjalan memasuki aula. Namun, Quan Rui merasa sedikit tidak senang mendengar jawabannya. Pria milik Jiang Bangyuan? Wanita seperti Jiang Bangyuan juga bukan wanita yang aku sukai? Hah….
Sementara Bai Ran berjalan di depan, Quan Rui melihat sekilas ke kiri dan mendapati Luo Wei yang selalu mengikutinya dari jarak yang tidak jauh. Luo Wei langsung menyadarinya dan segera berjalan ke sisi Quan Rui. "Bos..."
"Selidiki identitas gadis ini."
"Baik, Bos," angguk Luo Wei. Ia sudah melihat gadis yang masuk bersama Quan Rui.
Setelah memerintah Luo Wei, Quan Rui kembali mempercepat langkah kaki panjangnya untuk menyusul langkah Bai Ran. Wanita ini ternyata benar-benar berbeda dari wanita-wanita yang pernah aku temui, pikirnya. Ia segera berjalan di samping Bai Ran dan meletakkan tangannya di pinggang Bai Ran tanpa canggung. Gestur manisnya pun membuat orang-orang di sekitar kembali bersorak.
"Cepat lihat! Ternyata Tuan Quan barusan keluar untuk membawa seorang gadis masuk!"
"Dia siapa? Mengapa aku tidak pernah melihatnya?"
"Astaga! Kalian cepat lihat! Banyak noda lumpur di roknya! Di tangannya juga!"
Bai Ran ingin melarikan diri dari kendali Quan Rui. Namun, saat ia baru saja hendak bergerak, ia langsung mendengar bisingnya orang-orang yang sibuk bergosip dari berbagai sisi. Ia jadi merasa sedikit aneh. Saat ia melihat ke depan, barulah ia sadar bahwa semua orang telah menyingkir ke dua sisi dan membuka jalan. Lalu, di ujung jalan itu, tampak sebuah meja judi yang ditempati oleh Jiang Hao dan seorang lelaki yang tidak ia kenal.
Ini.... Mau melakukan apa? Bai Ran sedikit bingung. Ia pun menoleh dan melihat Quan Rui, lalu bertanya pelan, "Apa yang mau Tuan lakukan?"
"Sudah kubilang, malam ini kamu milikku. Mari kita sapa kakak keduamu," jawab Quan Rui sambil memandang Bai Ran yang terkejut. Wajah Quan Rui tampak seperti senyum tapi juga tidak tersenyum. Kucing liar kecil yang tadi yang masih memamerkan cakarnya sekarang menjadi kelinci kecil yang jinak? pikirnya. Ia sangat tak sabar menantikan pertunjukan Bai Ran.
Saat melihat Jiang Hao, kerutan alis Bai Ran menjadi semakin dalam. Ia tidak ingin terlibat dengan orang-orang ini sejak awal, tapi mengapa sekarang ia semakin merasa sendiri dijebak oleh Quan Rui? Bai Ran masih belum memikirkan dengan jelas mengapa ia ikut masuk bersama Quan Rui, tapi pria itu telah menariknya ke meja judi.
Quan Rui tadi tiba-tiba meninggalkan meja judi itu di tengah permainan dan sampai sekarang, kartu-kartu di meja judi itu belum berpindah sama sekali. Semuanya masih sama seperti sebelumnya. Kini, Quan Rui kembali duduk di tempatnya yang sebelumnya. Ia melihat sekilas dua orang yang masih duduk di meja, tersenyum, lalu berkata, "Maaf, aku tadi pergi di tengah permainan karena hal pribadi. Sekarang, mari kita lanjutkan."
Setelah Quan Rui selesai berbicara, Jiang Hao yang terkejut akhirnya kembali tersadar saat melihat Bai Ran. Orang-orang yang hadir di sana tidak tahu bahwa keluarga Jiang memiliki putri yang tidak sah sehingga mereka lebih tidak mungkin mengenal Bai Ran. Karenanya, semua orang jelas penasaran dengan identitas Bai Ran kecuali Jiang Hao. Ia sama sekali tidak ragu karena hanya dengan melihat sekilas, ia sudah menyadari bahwa orang yang dibawa masuk oleh Quan Rui adalah Bai Ran alias Jiang Yuexi, adiknya yang keempat.