"Benar! Ini baru jam sepuluh. Apa yang ingin kamu lakukan?" sahut Han Yi yang juga menatap Chu Yichen dengan terkejut.
"Akan ada rapat besok pagi dan sebentar lagi akan ada konferensi video. Aku akan mencarimu Sabtu depan," jawab Chu Yichen. Ia tidak menyerah karena persuasi dari keduanya. Ia segera mengenakan mantel dan sebelum berjalan keluar, ia menambahkan, "Ngomong-ngomong, aku ingin memperkenalkan seseorang pada kalian."
"Aku akan pergi denganmu," kata Xu Ming. Ia berdiri dan memandangi dua orang lainnya, kemudian berkata, "Perusahaan sedang sibuk menjelang akhir tahun. Bukan hanya kalian, aku sendiri juga sangat sulit untuk bertemu dengannya."
"Baiklah, baiklah. Kami tahu bahwa Tuan Muda Chu sangat sibuk!" kata Fu Ziheng. Ia meminum sisa anggur di gelasnya dan bangun. "Han Yi juga pergi. Minggu depan kita bertemu lagi."
Keempat pria itu membuka pintu dan berjalan keluar dari ruang VIP. Para pelayan yang berbaris di luar pintu menundukkan kepala dengan hormat dan menatap para pria itu dengan hati-hati.
"Yichen, soal Paman Chu, apakah mereka akan pulang saat tahun baru ini?" Fu Ziheng memandang Chu Yichen di depannya dan bertanya, "Aku belum melihatnya selama dua tahun."
"Tidak pulang. Mereka akan pindah ke sini untuk hidup lebih lama tahun depan. Ketika saat itu tiba, aku takut kamu tidak akan ingin melihatnya lagi," terang Chu Yichen.
Fu Ziheng bukanlah orang yang penakut sejak kecil. Ia adalah putra kesayangan dan harta paling berharga bagi seluruh keluarga Fu. Namun, Chu Mingyuan bisa membuatnya sangat takut. Apapun itu alasannya, hanya Fu Ziheng sendiri yang tahu.
"Lihat apa yang kamu katakan! Aku akan mencium Paman Chu!"
Para pria yang lain tidak bisa menahan tawa mereka saat mendengar Fu Ziheng. Mereka berjalan beriringan menuruni tangga ke lantai bawah. Namun, saat sampai di lantai dua, langkah kaki Xu Ming tiba-tiba terhenti. Beberapa orang lain melihatnya, lalu mereka ikut menoleh ke arah yang dilihat Xu Ming sambil bertanya-tanya tentang apa yang sedang dilihat Xu Ming.
Tampak beberapa orang mendekati belokan tangga. Seorang pria gemuk dengan senyum gembira di wajahnya berjalan paling depan dan di belakangnya ada seorang pria dan seorang wanita. Di tengah keduanya, ada seorang wanita yang tampaknya sudah kehilangan akal. Wanita itu menundukkan kepalanya dan tampak begitu lumpuh sampai harus dirangkul untuk bisa berdiri.
Tempat ini adalah tempat untuk bersenang-senang, jadi banyak orang yang sering menemukan hal semacam ini. Namun, Xu Ming lebih tertarik melihat pria di depan.
Siapapun yang mengenal Shi Zijian pasti tahu seberapa 'terkenal' pria tua itu. Karenanya, Xu Ming ingin melihat lebih dekat sambil membatin, Hari ini akan menjadi hari yang sial bagi wanita itu, siapapun dia. Ia tidak berekspektasi apapun dan merasa tidak terlalu penting untuk melihat wanita itu. Namun, saat ia menyadari siapa yang dilihatnya, ia sontak sangat terkejut.
"Gu Xiaoxiao?" gumam Xu Ming dengan begitu terkejut.
Sebelum Xu Ming selesai berbicara, seseorang di sebelahnya telah melintas dan melewatinya dari samping. Tindakan Chu Yichen mengejutkan semua orang, termasuk Xu Ming di sebelahnya dan dua orang di belakangnya. Fu Ziheng dan Han Yi saling bertukar pandangan bingung, kemudian memandang ke arah Chu Yichen dengan penuh minat.
Mereka melihat Chu Yichen melangkah ke belakang Shi Zijian dan langsung menuju pria yang membawa wanita mabuk itu. Chu Yichen menarik kerah pria itu hingga menjauh dari wanita mabuk itu. Kemudian, Chu Yichen memegang kepala pria itu dan menekan keras tubuhnya hingga menabrak dinding.
Chu Yichen mulai menjadi ganas, tapi pria itu tertegun melihatnya sebelum tiba-tiba menggerakkan tangannya. Adegan ini membuat Xu Ming sadar akan betapa seriusnya masalah ini. Ketiganya saling memandang, lalu melangkah maju dan menghentikan Shi Zijian yang panik dan hendak kabur.
"Mau pergi ke mana?" tanya Fu Ziheng sambil menatap labu kerdil di depannya dengan dingin. Lalu, ia memandang Chu Yichen dan bertanya, "Yichen, kamu baik-baik saja?"
Chu Yichen memeluk tubuh Gu Xiaoxiao yang lemah dan buru-buru memanggil namanya, "Xiaoxiao."